Rabu, 21 Maret 2018

Pengertian Tentang Osteoporosis

Osteoporosis - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, Osteoporosis - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Pengertian Penyakit Osteoporosis Gejala, Penyebab dan

Penjelasan Tentang Osteoporosis - Osteoporosis adalah sebuah kondisi saat kualitas kepadatan tulang yang menurun. Kondisi ini membuat tulang jadi keropos dan bahkan rentan retak.

Osteoporosis umumnya baru diketahui penderitanya setelah ditemukan retak pada tulang, setelah penderita mengalami jatuh ringan. Retak pada pergelangan tangan, tulang belakang dan tulang panggul adalah kasus yang paling banyak sekali ditemui pada penderita osteoporosis.

Penderita Osteoporosis di Indonesia

Di Indonesia sendiri sebanyak 23% wanita berusia 50-80 tahun dan 53% wanita yang berusia 70-80 tahun mengidap osteoporosis, berdasarkan dari hasil penelitian pada tahun 2006. Resiko seorang wanita mengidap osteoporosis empat kali lebih besar ketimbang dengan resiko pada seorang pria.

Meskipun umumnya osteoporosis ini dialami oleh kaum wanita yang telah memasuki massa menopause, osteoporosis ini juga bisa terjadi kepada kaum pria, wanita yang usianya lebih muda, dan bahkan anak-anak. Kekurangan zat kalsium diperkirakan menjadi faktor penyebab kasus osteoporosis di Indonesia.

Apa saja gejala osteoporosis?
Umumnya osteoporosis tak ada tanda atau gejala apapun di awal massa menurunnya kepadatan tulang. Tetapi beberapa kondisi berikut ini bisa menjadi tanda atau gejala terjadinya osteoporosis, antara lain postur tubuh bungkuk, sakit punggung, menurunnya tinggi badan, sering mengalami cedera atau keretakan tulang.

Berkurangnya kepadatan tulang bisa membuat tulang rentan akan keretakan. Keretakan biasanya terjadi pada lengan, tulang belakang, tulang pangkal paha atau pergelangan tangan.

Faktor Resiko Berkembangnya Osteoporosis


Tulang manusia terus bergenerasi dari waktu ke waktu. Hal ini berarti bahwa tulang yang sudah rapuh akan terganti dengan tulang yang baru. Ketika masih anak-anak, tulang kita tumbuh dan bahkan mampu memperbaharui diri dengan sangat cepat.

Pada rentan usia 16-18 tahun, tulang akan perlahan-lahan berhenti tumbuh, sementara masa tulang akan terus bertambah sampai usia akhir 20-an. Tetapi proses ini melambat seiring dengan bertambahnya usia manusia. Secara perlahan-lahan, kepadatan tulang akan semakin berkurang dan proses tersebut ini dimulai sekitar usia 35 tahun.

Di Indonesia sendiri, kurangnya mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung kalsium menjadi salah satu faktor penyebab utama meningkatnya jumlah pengidap osteoporosis di negara Indonesia.

Selain itu tua, berikut dibawah ini adalah beberapa faktor-faktor lain yang bisa meningkatkan resiko berkembangnya osteoporosis:

  • Adanya riwayat penyakit dilingkungan keluarga yang mengidap osteoporosis.
  • Sering mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok.
  • Penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, misalnya seperti kelenjar tiroid yang terlalu aktif (Hypertiroidisme).
  • Ketidakmampuan usus dalam menyerap nutrisi dari makanan (Malabsorpsi).
  • Penggunaan obat-obatan dalam jangka yang panjang bisa mempengaruhi kekuatan tulang atau juga kadar hormon, seperti mengkonsumsi prednisolon berkepanjangan.
  • Kondisi yang diakibatkan oleh peradangan pada organ tubuh, misalnya seperti penyakit paru obstruktif kronis/COPD (chronic obstructive pulmonary disease), rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn.


Memeriksa Kepadatan Tulang dengan Menggunakan DEXA Scan
Untuk mendiagnosis terjadinya osteoporosis sendiri, anda perlu menjalani sebuah tes untuk memeriksakan kepadatan tulang. Dual energy X-ray absorptiometry/DEXA scan ialah sebuah pemeriksaan yang paling umum untuk memperkirakan resiko keretakkan tulang. Prosedur seperti ini tidak membutuhkan banyak waktu serta tidak menyebabkan rasa sakit. Selain itu juga ada FRAX, algoritma untuk memperkirakan resiko patah tulang dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

Mengurangi Resiko Terkena Osteoporosis
Semua orang bisa menjaga tulang mereka untuk tetap sehat dan mengurangi resiko mengidap osteoporosis. Kita bisa mulai dengan cara menerapkan pola makan sehat dan disertai dengan melakukan sebuah olahraga secara rutin. Perbanyak pilihan makanan-makanan yang kaya akan kandungan kalsium dan vitamin D. Mulailah kurangi merokok sampai benar-benar bisa menghindari sepenuhnya serta kurangi mengkonsumsi minuman yang beralkohol.

Mencegah Keretakan Tulang
Pengidap osteoporosis umumnya disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan tertentu demi mencegah keretakan pada tulang. Pilihan jenis pengobatan yang diberikan pun tergantung pada tingkat resiko keretakan tulangnya. Hal ini berdasarkan pada sejumlah data hasil pemeriksaan dari DEXA dan usia seseorang.

Bagi anda yang telah di diagnosis mengidap penyakit osteoporosis, penting untuk menjaga diri supaya tidak mengalami cedera atau juga mengalami keretakan tulang. Pengidap yang sudah lanjut usia, disarankan untuk rutin menjalani pemeriksaan penglihatan serta pendengarannya. Ciptakan rumah dan juga lingkungan yang aman dengan cara memindahkan perabotan yang membuat anda beresiko untuk jatuh, terbentur atau terantuk.

Jika anda telah mengalami masalah keretakan tulang, terdapat beberapa cara-cara yang bisa membantu anda untuk pulih kembali. Misalnya saja perawatan dengan mandi air hangat atau juga menyiapkan kantong kompres dingin. Relaksasi pun juga bisa membantu proses pemulihan tulang yang retak.

Nah, demikianlah info seputar Penjelasan Tentang Osteoporosis tersebut. Semoga bermanfaat dan silahkan anda simak kembali ulasannya agar bisa memahami isi dari artikel yang dibahas diatas tersebut. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar