Minggu, 15 April 2018

Inilah Pengobatan Kanker Serviks

11 Pengobatan Kanker Serviks Secara Medis dan Tradisional, Pengobatan Kanker Serviks - Deherba.com, Obat Kanker Serviks Dan Kanker Rahim Ampuh

Pengobatan Kanker Serviks - Pengobatan terhadap penyakit kanker serviks itu tergantung pada beberapa faktor. Misalnya saja stadium kanker, jenis kanker, usia si pasien, keinginan untuk mempunyai anak, kondisi medis lain yang sedang dihadapi dan pilihan pengobatan yang diinginkan. Memutuskan cara pengobatan kanker serviks yang terbaik bisa sangat membingungkan. Kanker serviks sendiri biasanya akan ditangani oleh tim yang terdiri dari dokter dari berbagai spesialisasi. Tim ini akan membantu dalam memilih cara yang terbaik melanjutkan pengobatan, tetapi keputusan akhir tetap ada ditangan anda.

Jenis penanganan menurut stadium kanker itu terbagi menjadi dua. Yang pertama ialah penanganan kanker serviks pada tahap awal, yakni operasi pengangkatan sebagian atau seluruh organ rahim, radioterapi atau kombinasi keduanya. Dan yang kedua ialah penanganan kanker serviks dengan stadium akhir, yakni radioterapi atau kemoterapi, dan terkadang operasi pun juga perlu dilakukan.

Jika diagnosis penyakit kanker serviks sudah diketahui sejak awal, maka kemungkinan untuk pulih sepenuhnya cukup baik. Tetapi jika kanker tersebut sudah menyebar luas, maka peluang untuk pulih total akan berkurang. Pada kasus kanker serviks yang tidak bisa disembuhkan, kemungkinan akan disarankan untuk dilakukan perawatan paliatif. Perawatan jenis ini fungsinya untuk memperlambat penyebaran kanker, memperpanjang usia si pasien dan mengurangi gejala-gejala yang muncul, misalnya saja rasa sakit dan pendarahan pada vagina.

Prosedur Pengangkatan Sel-sel Prakanker

Hasil dari pap smear mungkin tidak menunjukkan adanya penyakit kanker serviks, tetapi bisa dilihat jika terjadi perubahan biologis yang berpotensi menjadi kanker di masa mendatang. Berikut adalah beberapa penanganan-penanganan yang tersedia:

  • Biopsi kerucut : yaitu pengangkatan wilayah tempat jaringan yang abnormal dengan melalui prosedur operasi.
  • Terapi laser : pemakaian laser untuk membakar sel abnormal.
  • LLETZ atau large loop excision of transformation zone : sel abnormal dipotong menggunakan kawat tipis dan arus listrik.


Operasi Pengangkatan Kanker Serviks
Ada tiga jenis operasi utama untuk penyakit kanker serviks.

Operasi radical trachelectomy
Prosedur ini lebih cocok untuk penyakit kanker serviks yang terdeteksi pada stadium awal dan akan ditawarkan kepada wanita yang masih ingin mempunyai seorang anak. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat leher rahim, jaringan sekitarnya dan bagian atas dari vagina tanpa mengangkat rahim.

Anda masih berpeluang untuk mempunyai anak karena rahim tidak diangkat. Pasca operasi, rahim dan vagina membutuhkan waktu untuk pulih kembali. Akan disarankan menunggu selama enam bulan bahkan sampai setahun setelah operasi sebelum memutuskan untuk hamil.

Operasi yang melibatkan pengangkatan rahim
Histerektomi ini adalah operasi pengangkatan rahim wanita. Histerektomi sendiri dilakukan untuk berbagai macam alasan, dan salah satunya yaitu untuk operasi kanker serviks dengan stadium awal. Supaya kanker tidak kembali muncul lagi, radioterapi juga mungkin perlu untuk dilakukan.

Ada dua jenis operasi histerektomi. Yang pertama ialah histerektomi sederhana. Ini adalah prosedur dimana leher rahim dan juga rahim akan diangkat. Pada beberapa kasus, ovarium dan tuba falopi itu bisa juga turut diangkat. Prosedur ini bisa dilakukan untuk penyakit kanker serviks dengan stadium awal.

Yang kedua ialah histerektomi radikal. Rahim, leher rahim, jaringan disekitarnya, ovarium, nodus limfa dan tuba falopi, semuanya akan diangkat. Ini operasi yang cenderung dilakukan pada kanker serviks dengan stadium satu lanjutan dan juga stadium dua pada tahap awal.

Efek samping atau komplikasi jangka pendek dari operasi histerektomu ini, adalah:

  • Pendarahan
  • Infeksi
  • Resiko cedera pada ureter, rektum dan kandung kemih
  • Penggumpalan darah


Kemungkinan komplikasi jangka panjang dari operasi histerektomi ini adalah:

  • Ketidakmampuan seseorang menahan kencing.
  • Vagina jadi pendek dan lebih kering, hubungan intim bisa terasa menyakitkan.
  • Pencernaan dalam usus terhalang karena adanya penumpukan bekas luka. Mungkin diperlukan sebuah operasi lagi untuk membukanya.
  • Pembengkakan pada lengan dan kaki karena adanya penumpukan cairan atau limfedema.


Meski resiko komplikasi ini sangat kecil, tetapi akan sangat menyulitkan jika terjadi. Dengan histerektomi, kehamilan tidak mungkin terjadi dan apabila ovarium diangkat, ini juga akan bisa memicu terjadinya menopause pada si pasien yang belum mengalaminya.

Pelvic exenteration
Pelvic exenteration adalah sebuah operasi besar yang hanya disarankan apabila penyakit kanker serviks kembali muncul lagi setelah pernah diobati dan sempat sembuh. Operasi ini dilakukan apabila kanker kembali ke area panggul, tetapi belum menyebar luas ke wilayah lain.

Setelah operasi, miss V (vagina) bisa direkonstruksi ulang menggunakan kulit dan jaringan yang diambil dari bagian tubuh yang lainnya. Anda tetap bisa melakukan hubungan intim (seks) beberapa bulan setelah operasi ini.

Terdapat dua tahapan 'pelvic exenteration' yang harus dilewati. Tahap yang pertama, kanker akan diangkat bersamaan dengan kandung kemih, vagina, rektum dan bagian bawah dari usus. Kemudian tahap yang kedua , dua lubang yang disebut dengan stoma ini akan dibuat diperut untuk mengeluarkan urin dan kotoran dari dalam tubuh. Kotoran yang dibuang dimasukkan kedalam kantung penyimpanan yang disebut dengan istilah nama kantung colostomy.

Penanganan Kanker Serviks dengan Radioterapi

Untuk penanganan penyakit kanker serviks stadium awal, radioterapi bisa dilakukan sendiri atau bahkan bisa dikombinasikan dengan operasi. Sedangkan pada kanker serviks dengan stadium akhir, radioterapi ini akan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk mengendalikan pendarahan serta rasa nyeri.

Radioterapi ini bisa diberikan dengan dua cara, yaitu:

  • Eksternal. Mesin radioterapi akan menembakkan gelombang energi yang cukup tinggi ke bagian panggul si pasien untuk menghancurkan sel-sel kanker.
  • Internal. Implan radioaktif akan dimasukkan kedalam vagina dan leher rahim si pasien.


Proses radioterapi ini biasanya berjalan sekitar 1-2 bulan. Meskipun begitu, radioterapi ini tidak hanya menghancurkan jaringan-jaringan yang sehat. Efek samping bisa bertahan selama berbulan-bulan dan bahkan tahunan. Pada beberapa kasus, efek samping ini bisa bersifat permanen. Tetapi, kebanyakan efek samping itu akan hilang dalam dua bulan setelah menyelesaikan pengobatannya.

Keuntungan radioterapi seringkali lebih besar dari resiko dan efek sampingnya. Bagi beberapa orang, radioterapi ini menawarkan harapan satu-satunya untuk memusnahkan kanker. Efek samping dari radioterapi ini adalah:

  • Sakit ketika buang air kecil.
  • Pendarahan dari vagina dan rektum.
  • Diare.
  • Mual.
  • Kelelahan.
  • Merusak kandung kemih dan usus sehingga kehilangan kontrol dalam membuang air besar dan air kecil.
  • Rasa perih pada kulit di area panggul.
  • Mempersempit vagina sehingga seks menjadi terasa sakit.
  • Kemandulan.
  • Merusak ovarium, yang berakibat pada menopause dini.


Sel telur bisa diangkat dengan melalui operasi dari ovarium sebelum radioterapi, apabila anda mencemaskan soal kesuburan. Sel telur bisa ditanamkan kembali di rahim. Untuk mencegah menopause, ovarium ini bisa dipindahkan diluar daerah panggul yang tidak terpengaruh oleh radiasi. Proses ini lebih dikenal dengan istilah nama 'ovarian transposition'.

Mengobati Kanker Serviks dengan Kemoterapi

Untuk mengobati penyakit kanker serviks, kemoterapi bisa digabung dengan radioterapi. Untuk kanker stadium akhir. Kemoterapi dilakukan untuk memperlambat penyebaran serta mengurangi gejala yang muncul. Pengobatan ini sering disebut-sebut sebagai kemoterapi paliatif.

Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel-sel kanker. Berbeda dengan radioterapi atau operasi yang akan berdampak pada bagian-bagian tertentu saja, kemoterapi sendiri akan berdampak pada seluruh tubuh. Obat ini mengincar sel-sel yang tumbuh dan berkembangbiak dengan cepat, yang terutama sel kanker. Tetapi sel sehat yang berkembangbiak dengan cepat juga masih bisa terpengaruh.

Kemoterapi bisa menggunakan satu obat khusus untuk membunuh sel-sel kanker. Satu jenis obat ini biasanya disebut dengan nama cisplatin. Tetapi kombinasi obat-obatan kemoterapi ini juga bisa diterapkan. Pengobatan kemoterapi diberikan melalui infus pada si pasien rawat jalan. Pasien diperbolehkan untuk pulang setelah mereka menerima pengobatan sesuai dosis.

Anda harus sering-sering melakukan tes darah saat menjalani pengobatan kemoterapi. Tes darah ini bertujuan untuk memeriksakan kesehatan organ ginjal anda, sebab beberapa obat-obatan kemoterapi itu bisa merusak fungsi ginjal.

Pengobatan ini juga bisa merusak jaringan-jaringan yang sehat. Efek samping yang paling seringkali terjadi adalah:

  • Mengalami sariawan
  • Kehilangan selera nafsu makan
  • Merasakan kelelahan
  • Mual-mual dan muntah
  • Rambut rontok; rambut bisa tumbuh kembali dalam waktu 3-6 bulan setelah kemoterapi selesai. Tetapi tidak semuanya kemoterapi menyebabkan rambut rontok.
  • Jumlah sel darah merah makin berkurang; ini bisa mengakibatkan kelelahan serta sesak napas. Anda akan rentan terhadap infeksi dikarenakan kekurangan sel darah putih.


Pengobatan Pada Masa Kehamilan

Pengobatan penyakit kanker serviks pada masa kehamilan tergantung pada stadium kanker itu sendiri dan juga usia kehamilan seseorang. Misalnya saja anda menderita penyakit kanker serviks stadium awal dan berada di usia kehamilan sembilan bulan. Pengobatan yang dilakukan pun akan ditunda sampai anda melahirkan bayi. Pengobatan kanker tersebut bisa menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan keguguran.

Tindakan Lanjutan Pasca Pengobatan
Setelah pengobatan kanker serviks dilakukan, sangat penting sekali untuk menerima pemeriksaan lanjutan. Yang terutama diperlukan pada vagina dan juga leher rahim jika kanker belum diangkat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari pertanda karena adanya resiko kanker yang bisa muncul kembali. Biopsi akan dilakukan kembali apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Kemunculan kembali kanker ini biasanya terjadi sekitar satu setengah tahun setelah selesai pengobatan.

Perawatan lanjutan dilakukan setiap empat bulan sekali saja, hal ini untuk dua tahun pertama setelah pengobatan kanker serviks selesai. Kemudian, setiap enam bulan hingga satu tahun sekali selama tiga tahun berikutnya.

Seperti itulah Pengobatan Kanker Serviks yang dibahas khusus hari ini untuk para penderita kanker serviks atau orang-orang yang menemukan tanda atau gejala-gejala aneh pada rahim mereka. Terima kasih banyak dan semoga bermanfaat...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar