Selasa, 10 April 2018

Pengertian Kanker Serviks

Kanker Serviks - Gejala, penyebab dan mengobati, 11 Gejala Kanker Serviks yang Paling Mudah Dikenali Gejala Kanker, Kanker Serviks - Gejala, Penyebab, Pengobatan, Definisi dan Pengertian Kanker Serviks

Kanker Serviks - Kanker serviks adalah jenis kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim wanita sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari miss V (vagina). Semua wanita dari berbagai usia beresiko menderita kanker serviks. Tetapi, penyakit ini lebih cenderung mempengaruhi wanita yang aktif secara seksual.

Di tahap awal, penyakit ini biasanya tidak memiliki tanda atau gejala apapun. Gejala kanker serviks yang paling sangat umum terjadi yaitu pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, diluar masa menstruasi atau juga setelah menopause. Meskipun terjadi pendarahan, belum berarti anda menderita penyakit kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi anda, segeralah tanyakan pada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter spesialis akan diberikan.

Penderita Kanker Serviks di Indonesia

Di tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu lebih kasus kematian pada penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sebesar 10,3% merupakan jumlah kematian akibat penyakit kanker serviks. Sedangkan jumlah kasus baru kanker serviks berjumlah hampir sebanyak 21 ribu.

Sejak tahun 2000 sampai tahun 2012, semakin muda usia seorang wanita yang terserang penyakit kanker serviks, yakni kisaran usia 21-22 tahun ditahun 2000 dan mencapai usia dibawah 20 tahun pada tahun 2012. Penelitian WHO menyingkapkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di Indonesia. Khususnya untuk skrining kanker serviks yakni sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014.

Hal ini ikut berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong sangat tinggi karena sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Biasanya, kanker sudah menyebar luas ke organ lain didalam tubuh saat seseorang memeriksakan kondisinya. Inilah penyebab pengobatan yang dilakukan menjadi semakin sulit.

Human Papillomavirus sebagai Penyebab Utama Kanker Serviks

Hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau HPV. HPV adalah kumpulan jenis-jenis virus yang menyebabkan kutil di tangan, kaki, dan juga alat kelamin. Ada banyak jenis HPV yang sebagian besar adalah virus yang tidak berbahaya. Tetapi ada beberapa jenis HPV yang mengganggu sel-sel leher rahim untuk bisa berfungsi secara normal dan akhirnya bisa memicu kanker. HPV sangat umum ditularkan melalui hubungan seks dan bisa menjadi penyebab munculnya kanker serviks.

Dari banyaknya jenis HPV, ada dua jenis virus HPV yang paling berbahaya, yakni HPV 16 dan HPV 18. Kedua jenis virus tersebut ini yang menyebabkan 70% kasus kanker serviks. Banyak kaum wanita tidak menyadari telah terinfeksi, karena HPV jenis ini tidak menimbulkan gejala. Penting sekali untuk menyadari bahwa infeksi ini sering terjadi, meski banyak kaum wanita yang terinfeksi tidak mengalami kanker.

Kondom bisa melindungi Anda dari HPV ketika berhubungan seks, tetapi tidak selalu sempurna dalam mencegah terjadinya infeksi. Saat terinfeksi HPV, sistem kekebalan tubuh seorang wanita mencegah virus untuk melukai rahim, namun pada sebagian wanita, virus HPV ini bisa bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini mengakibatkan sel-sel yang berada di permukaan leher rahim berubah menjadi sel kanker.

Vaksin untuk mencegah infeksi HPV yang beresiko menyebabkan kanker sudah tersedia. Vaksinasi HPV yang saat ini ada ialah vaksin bivalen untuk HPV 16 dan 18; vaksin kuadrivalen untuk HPV 6, 11, 16 dan 18; atau juga vaksin nonavalen untuk 9 jenis HPV yakni 4 jenis ditambah 31,33, 45, 52, dan 58.

Pentingnya Langkah Screening untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Selama bertahun-tahun, sel-sel pada permukaan leher rahim mengalami banyak sekali perubahan. Sel-sel ini bisa secara perlahan-lahan berubah menjadi kanker, tetapi sebenarnya perubahan sel di leher rahim bisa dideteksi sejak dini. Pengobatan saat sel-sel masih dalam tahap pra-kanker bisa dilakukan supaya resiko terkena kanker serviks bisa berkurang.

Screening untuk kanker serviks juga dikenal dengan sebutan pap smear atau tes smear. Pap smear sendiri berguna untuk mendeteksi jika ada sel-sel abnormal yang berpotensi berubah menjadi sel kanker. Ketika melakukan pap smear, sampel sel diambil dari leher rahim dan diperiksa dibawah mikroskop.

Screening serviks bukanlah sebuah tes untuk mendiagnosis kanker serviks. Tes ini sangat berguna untuk memeriksakan kesehatan sel-sel di leher rahim dan juga mendeteksi jika ada sel-sel yang abnormal. Dengan deteksi dan pengangkatan sel-sel abnormal, kanker serviks bisa dicegah secara maksimal. Pada kebanyakan wanita, tes akan menunjukkan hasil yang normal. Tetapi sekitar 5% tes menunjukkan adanya perubahan abnormal pada sel leher rahim.

Perubahan ini kebanyakan tidak berujung pada kanker, dan sel-sel abnormal mungkin masih bisa kembali normal dengan sendirinya. Tetapi, pada beberapa kasus tertentu, sel-sel yang bersifat abnormal perlu diangkat karena sangat berpotensi berubah menjadi kanker.

Hasil tes smear yang abnormal tidak berarti seseorang menderita penyakit kanker serviks. Kebanyakan hasil abnormal disebabkan oleh infeksi atau juga adanya sel beresiko kanker yang bisa ditangani dengan mudah. Disarankan pada kaum wanita yang telah aktif secara seksual dan berusia 25-49 tahun diperiksa setiap tiga tahun sekali. Sedangkan wanita yang berusia 50-64 tahun bisa diperiksa setiap lima tahun sekali. Hubungi dokter untuk mencari tahu lebih banyak mengenai pemeriksaan ini.

Tingkat Stadium Menentukan Pengobatan Kanker Serviks

Pengobatan kanker serviks sendiri tergantung pada beberapa faktor. Penyakit kanker serviks bisa diobati dengan menjalani operasi jika diagnosis dilakukan pada tingkat awal. Pada beberapa kasus, hanya serviks saja yang diangkat dan rahim bisa dibiarkan saja. Pada kondisi yang jauh lebih serius, rahim perlu diangkat seluruhnya. Proses operasi untuk pengangkatan rahim itu disebut sebagai histerektomi.

Sedangkan prosedur radioterapi merupakan langkah alternatif untuk kanker serviks stadium awal. Pada kasus yang tertentu, radioterapi juga bisa dijalankan secara berdampingan dengan operasi. Untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya dirawat dengan metode kombinasi radioterapi dan kemoterapi. Beberapa penanganan bisa memiliki efek samping yang cukup berat dan jangka panjang, termasuk diantaranya adalah menopause dini dan juga kemandulan.

Komplikasi Akibat Kanker Serviks
Komplikasi sering terjadi kepada kaum wanita yang menderita penyakit kanker serviks. Komplikasi itu bisa muncul sebagai akibat langsung dari kanker atau juga efek samping dari pengobatan yang dilakukan. Misalnya saja karena radioterapi, kemoterapi atau operasi. Komplikasi dari kanker serviks ialah:

  • Komplikasi ringan; pendarahan kecil pada miss V (vagina) atau juga sering kencing.
  • Komplikasi berat; pendarahan yang parah dan bahkan gagal ginjal.


Harapan Hidup Bagi Penderita Kanker Serviks
Masa depan bagi pengidap kanker serviks ditentukan oleh diagnosis stadium kanker serviks yang diterima. Stadium kanker serviks sendiri bertahap dari satu sampai stadium empat, dimana stadium ini menggambarkan mengenai tingkat perkembangan dan juga penyebaran kanker. Angka harapn bertahan untuk hidup setidaknya lima tahun setelah penderita didiagnosis penyakit kanker serviks, dikelompokkan kedalam stadium:


  • Stadium 1 =  80% - 99%
  • Stadium 2 = 60% - 90%
  • Stadium 3 = 30% - 50%
  • Stadium 4 = 20%


Tak ada satu cara khusus apapun untuk melakukan pencegahan terhadap kanker serviks. Akan tetapi, masih ada beberapa cara efektif untuk mengurangi resiko terkena kanker ini.

Terima kasih anda sudah menyimak artikel tentang penjelasan penyakit Kanker Serviks ini, mudah-mudahan saja dengan mengetahui pembahasan dalam artikel ini bisa memberikan manfaat yang baik khususnya bagi para kaum perempuan...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar