Rabu, 28 Maret 2018

Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih - Gejala, penyebab dan mengobati, Penyebab Infeksi Saluran Kemih - Alodokter, 4 Penyebab Infeksi Saluran Kencing Pada Wanita • Hello Sehat, Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Penyebab Infeksi Saluran Kemih - Infeksi saluran kemih atau juga disingkat dengan nama ISK ini bisa disebabkan oleh suatu bakteri jahat dari sistem pencernaan yang masuk ke saluran uretra.

Sebagian besar dari kasus ISK ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Escherichia coli atau E. coli yang umumnya hidup didalam usus besar manusia. Diperkirakan jenis bakteri ini masuk ke uretra akibat kurang baiknya dalam melakukan suatu pembersihan setelah buang air besar maupun juga buang air kecil, misalnya saja jika kertas toilet yang digunakan untuk membersihkan anus turut menyentuh organ kelamin. Pada saat itulah jenis bakteri tersebut bisa masuk ke saluran kemih. Pada kasus yang seperti ini, wanita jauh lebih rentan untuk terkena ISK, dikarenakan jarak uretra dengan anus lebih dekat daripada tubuh seorang  pria.

ISK (infeksi saluran kemih) ini juga bisa disebabkan oleh iritasi saat setelah berhubungan seksual dan akibat terganggunya kinerja pengosongan urine oleh kondisi tertentu. Urine yang tertampung terlalu lama didalam kandung kemih bisa memberi peluang bagi bakteri-bakteri jahat untuk berkembang biak.

Berikut dibawah ini adalah kelompok orang-orang yang lebih beresiko untuk terkena infeksi saluran kemih atau ISK:

  • Penderita batu ginjal dan pria yang mengalami pembengkakan kelenjar prostat - kedua kondisi tersebut ini bisa menghalangi pengosongan urine dari kandung kemih. Hal ini akan menyebabkan urine tertampung lebih lama dan memungkinkan si bakteri jahat untuk berkembang biak.
  • Pemakai kateter atau alat bantu kencing
  • Lahir dengan kelainan struktur kemih - Mempunyai kelainan pada struktur saluran kemih, sehingga sistem pembuangan urine akan terganggu atau bahkan menyebabkan urine menumpuk di uretra. Penderita kondisi seperti ini sangat berisiko untuk terkena ISK.
  • Wanita - hal ini disebabkan oleh panjang uretra kaum wanita lebih pendek dibandingkan uretra kaum pria, sehingga bakteri-bakteri yang masuk bisa lebih mudah untuk mencapai kandung kemih. Selain itu juga, wanita yang aktif secara seksual akan lebih mudah terkena ISK.
  • Wanita yang sudah menopause - kurangnya kadar estrogen setelah menopause bisa menyebabkan perubahan lingkungan pada saluran kemih, sehingga bakteri pun lebih mudah untuk berkembang biak didalam vagina atau uretra.
  • Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi diafragma - jenis kontrasepsi ini bisa menekan uretra dan bahkan bisa mengganggu kinerja pengosongan urine.
  • Wanita yang pasangannya menggunakan kondom berlapis spermisida - zat ini bisa membunuh bakter yang baik, sehingga bakteri jahat pun akan mudah untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
  • Wanita yang sedang hamil
  • Penderita diabetes
  • Orang yang baru melakukan prosedur operasi pada saluran kemihnya
  • Orang yang sistem kekebalan tubuhnya remdah


Demikianlah informasi terkait dengan Penyebab Infeksi Saluran Kemih tersebut. Mudah-mudahan pembahasan kali ini bisa anda pahami dan diingat untuk ke depannya karena kesehatan itu sangat penting bagi kehidupan seluruh umat manusia. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Gejala Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih - Gejala, penyebab dan, Gejala Infeksi Saluran Kemih - Alodokter, 12 Gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK) - Mediskus, Ciri Ciri Infeksi Saluran Kemih Pada Wanita | Ragam Obat

Gejala-gejala Infeksi Saluran Kemih - Berdasarkan bagian sistem saluran kemih yang terinfeksi, ISK atau infeksi saluran kemih ini terbagi menjadi dua bagian yakni ISK bagian bawah dan ISK bagian atas. ISK bagian bawah sendiri merupakan infeksi yang terjadi pada uretra dan kandung kemih (sistitis) dengan gejala-gejala berupa:


  • Nyeri atau perih ketika buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman dan nyeri pada perut dibagian bawah
  • Rasa ingin selalu buang air kecil, dan tidak bisa ditahan
  • Seperti ada tekanan pada panggul
  • Warna urine yang sangat keruh, dan bahkan terkadang bercampur darah
  • Bau urine yang sangat menyengat
  • Perasaan bahwa urine tidak sepenuhnya keluar ketika selesai kencing
  • Badan terasa lelah, tidak enak dan nyeri


Sedangkan untuk ISK bagian atas sendiri merupakan infeksi yang terjadi pada ureter dan gunjal dengan gejala-gejala yang berupa seperti:


  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Tubuh terasa dingin dan kadang menggigil
  • Gelisah
  • Nyeri pada bagian pinggang dan punggung
  • Disorientasi


Temui dokter apabila anda mengalami tanda atau gejala-gejala seperti di atas tersebut supaya pengobatan dengan antibiotik bisa secepatnya dilakukan. Jika anda mengabaikan (yang terutama pada kasus ISK bagian atas), maka bisa berujung pada komplikasi infeksi saluran kemih yang cukup serius, misalnya seperti penyebaran infeksi ke aliran darah dan juga kerusakan pada ginjal.

Infeksi saluran kemih ini sangat berbahaya jika penderitanya membiarkannya begitu saja tanpa adanya sebuah pengobatan atau sebagaianya. Survei membuktikan bahwa masalah infeksi saluran kemih ini masih banyak yang belum mengetahui Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih itu sendiri. Jadi, wajar apabila di Indonesia sendiri banyak penderita-penderita ISK yang tidak mengetahui gejala dan penyebab ISK yang dideritanya karena minimnya informasi atau kurangnya berinteraksi kepada dokter.

Demikian informasi tentang Gejala-gejala Infeksi Saluran Kemih yang bisa memberikan informasi lengkap khusus untuk para pembaca, dan mudah-mudahan dengan adanya ulasan diatas ini bisa membantu penderita untuk memahami betapa seriusnya penyakit ISK ini jika dibiarkan begitu saja. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Mengetahui Komplikasi Diabetes Insipidus

Artikel cendekiawan bagi komplikasi diabetes insipidus, Komplikasi Diabetes Insipidus - Alodokter, Diabetes insipidus - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, DIABETES INSIPIDUS ; PENYEBAB, GEJALA, KOMPLIKASI DAN

Komplikasi Diabetes Insipidus - Jika diabetes insipidus ini tidak terdeteksi sejak awal atau juga tidak segera ditangani dengan baik, maka kondisi ini akan bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti dibawah ini:

Ketidakseimbangan Elektrolit

Elektrolit adalah mineral seperti sodium, kalsium, potasium, khlor, magnesium dan juga bikarbonat. Kandungan mineral ini fungsinya untuk menjaga keseimbangan air didalam tubuh dan juga berperan penting dalam fungsi-fungsi sel pada tubuh. Gejala-gejala diabetes insipidus yang mungkin akan terjadi, diantaranya:

  • Mudah marah.
  • Kelelahan atau kehabisan energi.
  • Sakit pada bagian otot.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Kehilangan selera makan.


Dehidrasi

Dehidrasi merupakan dampak yang paling umum terjadi ketika tubuh seseorang tidak bisa mempertahankan cukup cairan didalam tubuhnya akibat gangguan diabetes insipidus. Gejala-gejala yang akan muncul akibat dehidrasi diantaranya:

  • Mulut dan bibir kering.
  • Tekanan darah rendah.
  • Pusing atau sakit kepala.
  • Kebingungan dan mudah marah.
  • Demam.
  • Penurunan berat badan.
  • Denyut jantung lebih cepat.


Untuk kondisi dehidrasi ringan, anda bisa menanganinya dengan oralit. Sedangkan untuk kondisi dehidrasi yang cukup parah, mungkin perlu dirawat dirumah sakit guna mendapatkan cairan melalui infus. Diabetes Insipidus, sangat berbahaya apabila penderitanya tidak segera menangani seperti tanda atau gejala-gejala yang muncul pada dirinya.

Dengan demikian, semoga artikel tentang Komplikasi Diabetes Insipidus ini memberikan manfaat pelajaran penting bagi para pengunjung atau pembaca setia blog kami ini. Terima kasih banyak dan bolah juga baca artikel terkait lainnya di blog ini...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Gejala Diabetes Insipidus

Gejala Diabetes Insipidus - Alodokter, Pengertian Tentang Diabetes Insipidus Penjelasan Tentang Diabetes, Diabetes insipidus - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, Faktor Penyebab Diabetes Insipidus (Diabetes) Penyebab Diabetes

Gejala-gejala Diabetes Insipidus - Gejala yang utama dari diabetes insipidus ini adalah selalu merasa haus dan juga sering buang air kecil dalam jumlah yang cukup banyak. Anda akan selalu dihantui oleh perasaan haus meskipun sudah meminum banyak sekali air.

Jumlah urine yang dikeluarkan oleh penderita diabetes insipidus setiap harinya adalah sekitar 3-20 liter, mulai dari kasus diabetes insipidus yang ringan sampai kasus yang paling parah. Kencing yang dialami oleh penderita kondisi seperti ini bisa sebanyak 3-4 kali per jam.

Gejala-gejala yang muncul di atas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari maupun juga pola tidur penderitanya. Akibatnya akan muncul rasa lelah, mudah marah, dan bahkan sulit untuk berkonsentrasi dalam melakukan suatu kegiatan sehari-hari.

Diabetes insipidus pada seorang anak-anak mungkin lebih sulit untuk dikenali, apalagi jika anak tersebut belum bisa berkomunikasi dengan baik. Gejala-gejala pada anak yang menderita gangguan diabetes insipidus adalah:

  • Menangis secara berlebihan.
  • Mengompol pada waktu tidur.
  • Suhu tubuh tinggi atau hipertermia.
  • Mudah terusik atau marah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan tanpa  sebab yang jelas.
  • Merasa kelelahan dan keletihan.
  • Pertumbuhan lebih lambat.


Pastikan anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami dua gejala utama dari gangguan diabetes insipidus, yakni selalu merasa haus dan juga sering buang air kecil dalam jumlah yang cukup banyak.

Nah, itu saja info sekilas tentang Gejala-gejala Diabetes Insipidus tersebut. Semoga anda bisa mengingat dari gejala-gejala gangguan diabetes insipidus diatas tersebut dan jika anda ingin lebih mengetahui lagi Faktor Penyebab Diabetes Insipidus, silahkan tekan saja judul yang sudah kami tuliskan di atas tersebut. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Selasa, 27 Maret 2018

Pengertian Tentang Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, Faktor Penyebab Diabetes Insipidus (Diabetes) Penyebab Diabetes, Penyebab Diabetes Insipidus - Alodokter, Gejala Diabetes Insipidus - Alodokter

Penjelasan Tentang Diabetes Insipidus - Diabetes insipidus adalah suatu kondisi yang cukup langka, dengan gejala-gejala yang selalu merasa haus dan pada saat bersamaan seringkali membuang air kecil dalam jumlah yang cukup banyak. Jika sangat parah, bagi penderitanya bisa mengeluarkan air kencing tersebut sebanyak 20 liter dalam sehari. (Baca juga : Gejala Diabetes Insipidus)

Diabetes insipidus sendiri sangat berbeda dengan diabetes melitus. Diabetes melitus adalah jenis penyakit jangka panjang yang ditandai dengan kadar gula dalam darah di atas normal. Diabetes insipidus, pada lain sisi tidak terkait dengan kadar gula dalam darah tersebut.

Penyebab Diabetes Insipidus

Terjadinya gangguan diabetes insipidus ini dikarenakan gangguan pada hormon antidiuretik (antidiuretic hormone/ADH) yang mengatur jumlah cairan didalam tubuh. Hormon jenis ini dihasilkan hipotalamus, yakni jaringan khusus di otak. Hormon tersebut ini disimpan oleh kelenjar pituitari setelah dihasilkan oleh hipotalamus.

Kelenjar pituitari sendiri akan mengeluarkan hormon antidiuretik tersebut ketika kadar air didalam tubuh terlalu rendah. ‘Antidiuretik’ berarti yang sifatnya berlawanan dengan ‘diuresis’. ‘Diuresis’ ini berarti produksi urine. Hormon antidiuretik ini bisa membantu mempertahankan air didalam tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.

Yang menyebabkan terjadinya masalah diabetes insipidus ialah produksi hormon antidiuretik yang berkurang atau juga ketika ginjal tidak lagi merespons seperti biasa terhadap hormon antidiuretik. Akibatnya, ginjal tersebut mengeluarkan terlalu banyak cairan dan sehingga tidak bisa menghasilkan urine yang pekat. Orang yang mengalami kondisi seperti ini akan selalu merasa haus dan juga minum lebih banyak dikarenakan berusaha mengimbangi banyaknya sebuah cairan yang hilang.

Diabetes insipidus terbagi menjadi dua jenis utama, yakni:

  • Diabetes insipidus kranial. Diabetes insipidus ini yang paling sangat umum terjadi. Disebabkan tubuh tidak mempunyai cukup hormon antidiuretik dari hipotalamus. Kondisi seperti ini bisa disebabkan oleh kerusakan pada hipotalamus ataupun pada kelenjar pituitari. Kerusakan yang terjadi ini bisa diakibatkan oleh terjadinya infeksi, operasi, cedera otak, atau juga tumor otak.
  • Diabetes insipidus nefrogenik. Diabetes insipidus jenis yang satu ini muncul ketika tubuh mempunyai hormon antidiuretik yang cukup untuk mengatur produksi urine, tetapi organ ginjal tidak merespons terhadapnya. Kondisi semacam ini mungkin disebabkan oleh kerusakan fungsi organ ginjal atau juga sebagai kondisi keturunan. Beberapa jenis obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi penyakit mental, misalnya seperti lithium, juga bisa menyebabkan masalah diabetes insipidus jenis ini.


Jika Anda mengalami gejala-gejala diabetes insipidus, misalnya seperti selalu merasa haus dan sering buang air kecil melebihi dari biasanya, maka sebaiknya anda segera temui dokter. Mungkin yang Anda alami saat ini bukan diabetes insipidus, tetapi akan lebih baik lagi untuk mengetahui penyebabnya.

Orang dewasa umumnya buang air kecil sebanyak 4-7 kali dalam sehari, dan sedangkan anak kecil melakukannya sampai 10 kali dalam sehari. Hal ini dikarenakan kandung kemih dari anak-anak berukuran lebih kecil. Dokter akan melakukan beberapa tes guna mengetahui faktor penyebab pastinya dan diagnosis terhadap kondisi yang dialami.

Pengobatan Diabetes Insipidus

Pada diabetes insipidus kranial ini, pengobatan mungkin tidak perlu untuk dilakukan pada kasus yang ringan. Cara untuk mengimbangi jumlah cairan yang terbuang, Anda perlu mengkonsumsi air lebih banyak. Terdapat jenis obat yang berfungsi untuk meniru peran hormon antidiuretik yakni bernama desmopressin. Jika memang diperlukan, maka Anda bisa mengkonsumsi obat tersebut.

Sedangkan untuk diabetes insipidus nefrogenik sendiri, obat yang digunakan untuk mengatasinya ialah thiazide diuretik. Obat jenis ini berfungsi menurunkan jumlah urine yang dihasilkan oleh organ ginjal.

Komplikasi Diabetes Insipidus

Rendahnya jumlah air ataupun cairan dalam tubuh dinamakan dehidrasi. Ini adalah salah satu komplikasi yang disebabkan oleh gangguan diabetes insipidus. Jika dehidrasi yang terjadi cukup ringan, maka Anda bisa minum oralit cara untuk mengatasinya. Tetapi penanganan di rumah sakit akan diperlukan apabila dehidrasi yang dialami cukup parah.

Nah, itu saja info Penjelasan Tentang Diabetes Insipidus ini. Bagi anda yang merasa memiliki gejala-gejala seperti diatas, tidak ada salahnya anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan anda. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Faktor Penyebab Diabetes Insipidus (Diabetes)

Diabetes insipidus - Gejala, penyebab dan mengobati, Penyebab Diabetes Insipidus - Alodokter, Diabetes Insipidus - Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan

Penyebab Diabetes Insipidus - Hipotalamus, atau jaringan di otak yang mengendalikan suasana hati dan juga nafsu makan, merupakan organ yang menghasilkan hormon antidiuretik. Hormon jenis ini akan disimpan didalam kelenjar pituitari sampai dibutuhkan. Kelenjar pituitari ini berada dibawah otak, dan berada dibelakang batang hidung. Kelenjar ini akan melepaskan jenis hormon antidiuretik ketika kadar air tubuh menurun untuk menghentikan produksi urine di ginjal.

Diabetes insipidus ini terjadi ketika hormon antidiuretik seseorang terganggu dalam mengatur kadar air tubuh. Akibatnya, tubuh pun memproduksi banyak urine dan membuang air dalam jumlah yang lumayan banyak.


Berikut dibawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kedua jenis diabetes insipidus.

Diabetes Insipidus Kranial

Ini adalah sebuah kondisi ketika tubuh seseorang tidak menghasilkan cukup banyak hormon antidiuretik dan mengakibatkan banyaknya air yang terbuang dalam urine. Di bawah ini adalah beberapa faktor penyebab paling umum dari diabetes insipidus jenis yang satu ini, yaitu:

  • Sekitar 16% kasus diabetes insipidus kranial ini disebabkan karena cedera kepala parah yang merusak hipotalamus atau juga kelenjar pituitari.
  • Sekitar 20% kasus diabetes insipidus kranial ini disebabkan karena komplikasi akibat operasi otak yang merusak hipotalamus atau kelenjar pituitari.
  • Sekitar 25% kasus diabetes insipidus kranial ini disebabkan karena adanya tumor otak yang merusak hipotalamus atau kelenjar pituitari.


Berikut dibawah ini beberapa faktor penyebab diabetes insipidus kranial yang lebih jarang terjadi:

  • Kanker otak.
  • Terjadinya infeksi yang merusak otak, misalnya saja ensefalitis dan juga meningitis.
  • Kekurangan oksigen pada otak, misalnya akibat penyakit stroke.
  • Sindrom Wolfarm merupakan kelainan genetik langka yang bisa menyebabkan seseorang kehilangan pandangan.


Sekitar 1 dari 3 kasus gangguan diabetes insipidus kranial ini tidak diketahui faktor penyebabnya.

Diabetes Insipidus Nefrogenik

Ini adalah suatu kondisi ketika hormon antidiuretik yang dihasilkan sesuai dengan kadar yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun organ ginjal tidak sensitif atau juga tidak merespons terhadap hormon ini.

Hormon antidiuretik sendiri normalnya akan mengirim sinyal kepada jaringan nefron yang berada didalam ginjal. Nefron ini adalah struktur kecil yang mengendalikan berapa banyak air yang diserap oleh tubuh serta berapa banyak air yang dikeluarkan dalam bentuk urine. Bagi orang-orang yang menderita gangguan diabetes insipidus nefrogenik ini, proses pengiriman sinyal ini terganggu. Akibatnya, orang-orang yang mengalaminya akan selalu merasa haus sebab urine terbuang dalam jumlah yang cukup banyak. Diabetes insipidus nefrogenik sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni Congenital nephrogenic dan Acquired nephrogenic.

1. Congenital nephrogenic diabetes insipidus, atau dikenal dengan naman diabetes insipidus nefrogenik kongenital. Penderita jenis diabetes nefrogenik kongenital terlahir dengan kondisi demikian. Terdapat dua jenis mutasi atau juga perubahan genetika yang menyebabkan jenis diabetes insipidus nefrogenik kongenital, yakni AVPR2 dan juga AQP2. Mutasi genetika AVPR2 sendiri hanya bisa ditularkan dari si ibu kepada putranya. Mutasi jenis yang satu ini terjadi pada 9 dari 10 penderita. Sedangkan untuk mutasi genetika AQP2 terjadi pada 1 dari 10 kasus diabetes insipidus nefrogenik kongenital dan bisa mampu mempengaruhi seseorang baik itu laki-laki maupun perempuan.

2. Acquired nephrogenic diabetes insipidus. Untuk penderita diabetes insipidus jenis yang satu ini tidak terlahir dengan kondisi seperti ini. Faktor penyebab dari acquired nephrogenic diabetes insipidus yang paling umum terjadi adalah efek samping lithium. Lithium ini adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengobati gangguan bipolar. Jika obat ini dikonsumsi dalam jangka yang panjang, sel-sel organ ginjal dalam tubuh bisa rusak dan tidak lagi bisa merespons hormon antidiuretik. Hampir 50% orang akan mengalami gangguan diabetes insipidus nefrogenik jika mengkonsumsi obat jenis ini dalam jangka yang panjang. Pastikan untuk melakukan sebuah pemeriksaan organ ginjal setiap tiga bulan sekali selama Anda mengkonsumsi lithium. Penyebab lain dari kondisi ini selain lithium yaitu:

  • Pielonefritis atau infeksi ginjal. Organ ginjal dalam tubuh mengalami kerusakan karena infeksi.
  • Obstruksi saluran kemih. Terhambatnya satu atau kedua saluran kemih yang menghubungkan organ ginjal ke kandung kemih, seperti batu ginjal.
  • Hiperkalemia. Jumlah kalsium berlebih didalam darah yang bisa merusak ginjal.
  • Hipokalemia. Jumlah potasium didalam darah sedikit, padahal semua sel-sel dalam tubuh membutuhkan potasium untuk berfungsi dengan benar.


Nah, semoga artikel yang membahas tentang Penyebab Diabetes Insipidus ini berguna dan bermanfaat bagi masyarakat umum yang sekiranya ingin mengetahui faktor apa saja penyebab gangguan depresi tersebut. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tips Pengobatan Depresi

Pengobatan Depresi - Alodokter, 9 Cara Mengatasi Depresi Pada Diri Sendiri Tanpa Obat, 7 cara mengatasi depresi - Merawat Indonesia - Beritagar

Pengobatan Depresi - Sebelum menentukan langkah-langkah pengobatan, dokter biasanya akan menanyakan beberapa hal tentang kondisi mental dan mengenai kondisi kesehatan seseorang tersebut secara umum. Dokter akan bertanya seputar tentang Gejala Depresi yang dialami dan menyelidiki apa saja Faktor Penyebab Depresi yang dialami. Selain berkonsultasi secara lisan, dokter mungkin juga akan melakukan sebuah tes darah guna memastikan bahwa gejala-gejala yang terjadi yaitu akibat depresi dan bukan dari masalah kesehatan seperti keseimbangan hormon tiroid.

Terkadang, ketika seseorang mengalami depresi, umumnya mereka sulit membayangkan ada pengobatan yang bisa membantu. Pada kenyataannya, masalah depresi ini akan lebih mudah disembuhkan jika mereka lebih cepat menanganinya. Bersikaplah secara terbuka kepada dokter Anda.

Penanganan yang dilakukan oleh dokter, itu tergantung kepada jenis dan juga penyebab depresi yang sedang diderita.

Penanganan Sendiri

Jika jenis depresi tergolong ringan, yakni depresi dengan gejala-gejala yang tidak terlalu begitu mengganggu rutinitas sehari-hari si penderitanya, maka penanganan sendiri bisa cukup efektif. Terdapat beberapa hal-hal yang bisa dilakukan sendiri untuk menangani masalah depresi. Langkah-langkah seperti inilah yang bisa dijalankan sendiri, diantaranya:

  • Belajar tentang depresi. Memahami lebih jauh lagi tentang penyakit yang dialami bisa membantu serta memotivasi Anda dalam menjalani sebuah pengobatan yang dilakukan. Supaya keluarga memberikan dukungan sepenuhnya, dan mintalah mereka untuk mempelajari tentang depresi.
  • Berolahraga. Kegiatan seperti ini bisa membantu mengurangi gejala-gejala depresi. Lakukan olahraga misalnya seperti berjalan, berenang, lari-lari, berkebun atau juga aktivitas fisik lainnya. Fungsi utama dari berolahraga ialah meningkatkan rasa kepercayaan diri serta mengurangi perasaan cemas dan juga sedih. Selain itu juga, olahraga mampu meningkatkan kualitas tidur bagi seseorang.
  • Tidur secukupnya. Tidur yang cukup pun juga sangat penting sekali bagi kesehatan mental dan fisik seseorang.
  • Menghindari minuman beralkohol dan narkoba. Rokok, minumanyang  beralkohol, maupun juga narkoba pada awalnya mungkin terlihat sangat membantu, namun sebenarnya ini hanya akan menambah masalah besar untuk jangka panjang.
  • Meditasi atau yoga. Kegiatan seperti ini bisa membantu dalam hal relaksasi. Dengan belajar cara mengendalikan diri dan menenangkan pikiran, gejala depresi pun bisa menjadi lebih ringan.
  • Komunitas pendukung. Membicarakan tentang masalah Anda dengan sekelompok orang-orang dengan pengalaman yang sama dapat mengurangi beban yang dirasakan. Anda bisa memulainya dengan berbicara bersama teman ataupun keluarga terdekat. Cari tahu tentang kelompok pendukung didaerah Anda.


Ketika Anda mengalami gangguan depresi, maka usahakan anda untuk membicarakan apa pun yang sedang Anda rasakan dengan orang dekat Anda. Setidaknya Anda bisa menjelaskan pada dokter yang sedang menangani. Jangan pernah anda membuat keputusan apa pun ketika Anda merasa sedih ataupun sedang mengalami gejala-gejala depresi.

Psikoterapi

Selain perubahan gaya hidup dan juga relaksasi, berikut dibawah ini adalah beberapa pilihan terapi yang umumnya digunakan untuk mengatasi masalah depresi:

1. Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Diterapkan kepada orang-orang yang tersandera oleh pola pikir tertentu yang merugikan mereka. Sebagai contohnya, ada seorang wanita yang tidak percaya diri serta tidak berani melakukan apa pun dikarenakan sejak kecil ibunya sering mengkritik dia. CBT akan membantunya untuk melepaskan diri dari pikiran dan juga perasaan negatif akibat hal tersebut serta menggantinya dengan respons yang positif seperti “saya wanita mandiri yang bisa mencapai apa pun yang saya inginkan.”

2. Problem-Solving Therapy (PST)
PST bisa juga meningkatkan kemampuan si penderita untuk menghadapi pengalaman yang membuatnya tertekan, khususnya bagi si penderita depresi yang sudah tua. Penderita akan diminta untuk mengidentifikasi masalah dan juga mendapatkan solusi-solusi realistis dengan melalui proses yang bertahap.

3. Interpersonal Therapy (IPT)
Prinsip dasar dari IPT sendiri yaitu bahwa meningkatkan pola komunikasi dan juga interaksi dengan orang lain yang bisa membantu meringankan depresi. IPT membantu menganalisis faktor penyebab konflik dengan orang lain misalnya seperti pertengkaran dengan anggota keluarga ataupun konflik dengan rekan kerja.

4. Terapi Psikodinamis
Terapi jenis ini bisa membantu memahami bagaimana emosi bisa mempengaruhi perilaku pengidap depresi. Pasien akan dibantu untuk memahami serta mencari jalan keluar atas masalahnya.

5. Terapi Stimulasi Otak
Jika pemberian obat-obatan tersebut tidak mengurangi gejala-gejala depresi, maka dokter akan melakukan terapi elektrokonvulsif (ECT) pada si penderita. Berdasarkan hasil penelitian yang terakhir, ECT bisa membuat si penderita depresi berat merasa jauh lebih baik. Penderita tidak akan merasakan nyeri saat menjalani ECT, sebab yang disalurkan pada otak adalah impuls elektrik, tetapi bisa menimbulkan efek samping seperti kebingungan, disorientasi serta hilang ingatan. Efek samping ini bisa hanya sebentar saja, atau juga bisa lebih lama.

Terapi-terapi diatas ini umumnya dilakukan oleh psikiater, psikolog atau juga ahli terapis.

Obat-obatan yang Digunakan Untuk Mengatasi Depresi

Selain penanganan sendiri, gangguan depresi juga bisa ditangani dengan memakai obat-obatan. Terutama untuk kasus gangguan depresi yang lebih parah, langkah-langkah di atas tersebut akan perlu ditunjang dengan obat-obatan seperti berikut ini:

  • Antidepresan. Obat jenis ini digunakan untuk mengatasi tanda atau gejala depresi. Ada banyak pilihan jenis obat antidepresan. Obat jenis ini diberikan sesuai resep dokter. Tingkat keberhasilannya dan dampak dari obat antidepresan ini berbeda-beda pada setiap orang. Contohnya obat antidepresan seperti fluoxetin, citalopram dan juga amitriptylin. Pemakaian obat antidepresan umumnya akan memerlukan sebuah pemantauan dokter secara teratur, yang terutama pada awal pemakaian. Biasanya, obat antidepresan ini membutuhkan waktu 2 hingga 4 minggu untuk bekerja, dan mulai menghilangkan gejala-gejala yang dirasakan penderita.
  • Litium. Obat jenis ini mungkin akan disarankan dokter apabila antidepresan tidak cukup kuat untuk meredakan gejala-gejala depresi yang dirasakan. Lithium ini bisa berubah menjadi racun jika kadarnya yang terlalu tinggi didalam darah. Oleh karena itulah, penderita yang mengkonsumsi lithium tersebut perlu melakukan tes secara teratur untuk mengawasi tingkat lithium didalam darah.


Penyakit depresi yang cukup parah dan tidak ditangani segera bisa menyebabkan penderita kehilangan motivasi untuk hidup, sehingga akhirnya penderita memutuskan untuk bunuh diri. Usahakan anda untuk membicarakan masalah apa pun dengan orang-orang terdekat Anda atau juga dengan dokter. Kenali gejala-gejala depresi apabila terjadi pada orang-orang di sekitar Anda. Semakin cepat penanganan dan juga pengobatan yang dilakukan, maka peluang kesembuhan secara menyeluruh pun menjadi lebih tinggi.

Itulah sekilas informasi dari Pengobatan Depresi ini. Apabila pengunjung ada yang mendapati gejala-gejala yang dibahas dalam artikel ini, maka sebaiknya anda segera konsultasi dengan dokter dan lakukan pengobatan secepatnya. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Faktor Penyebab Depresi yang Akan Dialami Seseorang

Depresi - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, Penyebab Depresi - Alodokter, 10 Hal Tak Terduga Penyebab Depresi

Penyebab Depresi - Penyebab spesifik dari depresi tidak diketahui dan faktor pemicu munculnya gangguan depresi bisa berbeda-beda pada tiap penderitanya. Kombinasi beberapa faktor penyebab mengakibatkan munculnya depresi, antara lain genetik, lingkungan, biologis dan juga faktor psikologis. Depresi biasanya tidak disebabkan oleh satu kejadian saja, lho!

Depresi bisa terjadi pada usia berapa saja, tetapi resiko mengalami depresi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. (Baca juga : Tips Pengobatan Depresi)

Berikut ini beberapa faktor resiko yang bisa memicu terjadinya depresi, antara lain:

  • Kejadian yang menimbulkan trauma.
  • Banyak sekali kejadian-kejadian yang bisa mengakibatkan depresi. Orang terkadang membutuhkan waktu lam untuk menerima kejadian yang menimbulkan trauma. Jika seseorang tidak bisa menerimanya, maka orang tersebut akan lebih beresiko mengalami depresi. Beberapa contoh kejadiannya ialah penyiksaan atau pelecehan, kematian seseorang yang dikasihi, masalah dalam hubungan seperti persahabatan, pernikahan, keluarga, rekan kerja dan percintaan, kesepian akibat terisolasi dan kesulitan ekonomi.


Penyakit serius.

Terkadang depresi juga muncul secara bersamaan atau sebagai reaksi dari penyakit yang serius. Beberapa jenis penyakit kronis dan mengancam nyawa bisa meningkatkan resiko terjadinya depresi. Contohnya seperti HIV/AIDS, diabetes, penyakit jantung koroner dan kanker.

Kepribadian.

Merasa rendah diri, terlalu kerasa dalam menilai diri sendiri serta ketergantungan pada orang lain juga bisa berakibat pada munculnya depresi. Kepribadian seperti inilah bisa diturunkan dari orang tua. Pengalaman yang dialami dan cara asuhan orang tua juga berperan penting dalam kepribadian seseorang.

Faktor keturunan atau riwayat kesehatan keluarga.

Terdapat keluarga yang mempunyai sejarah depresi, kecanduan alkohol, gangguan bipolar, dan kecenderungan bunuh diri bisa meningkatkan resiko seseorang mengalami gangguan depresi.

Setelah melahirkan.
Perubahan hormon dan fisik pada kaum wanita setelah melahirkan juga sangat berpengaruh dalam pola pikir wanita tersebut. Ditambah dengan adanya penambahan tanggung jawab dan juga kehidupan baru karena adanya sang bayi bisa meningkatkan resiko terjadinya depresi pascakelahiran.

Minuman keras dan narkoba.

Banyak orang-orang yang berusaha melarikan diri dari permasalahannya dengan cara minum-minuman yang beralkohol atau juga menggunakan narkoba. Justru, penting untuk anda ketahui bahwa minuma yang beralkohol dianggap sebagai obat depresan kuat, sehingga memicu dan memperparah depresi yang dialaminya.

Obat-obatan tertentu.

Beberapa jenis obat-obatan juga bisa meningkatkan resiko anda untuk terkena depresi. Misalnya saja obat tidur, obat untuk mengatasi jerawat, obat untuk hipertensi, dan kortikosteroid. Tanyakan kepada sang dokter mengenai efek samping dari obat-obatan dan jika anda ingin berhenti mengkonsumsi obat, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.

Itu saja informasi tentang Penyebab Depresi tersebut. Mungkin informasi yang dibahas dalam artikel ini bisa memberikan sedikit tambahan pengetahuan terkait kesehatan dan gejala-gejala serta faktor penyebab penyakit tersebut. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Gejala Depresi yang Belum Banyak di Sadari Seseorang

Depresi - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, Penyakit Depresi: Ciri, Penyebab, Obat, Cara Mengatasi, Apakah Saya Depresi? Kenali Tanda-tandanya

Gejala Depresi - Merasa sedih dan depresi memang sangat mirip sekali, bahkan tanda atau gejala-gejalanya pun hampir sama persis. Kesedihan adalah reaksi alami dan normal dari seorang manusia ketika mereka kehilangan sesuatu atau sedang menghadapi masa-masa sulit. Reaksi perasaan sedih yang normal bisa membaik seiring dengan berjalannya waktu, namun pada kasus depresi si pederita akan merasa sedih secara berkelanjutan atau bahkan juga memburuk.

Selain rasa sedih yang bisa berkelanjutan, penderita depresi juga merasa putus asa serta tidak bisa berpikir positif tentang masa depannya. Depresi akan berdampak pada produktivitas penderitanya, dan juga kepada hubungan sosial dengan orang-orang terdekatnya.

Penderita depresi akan merasa sangat kesulitan dalam bekerja dengan baik. Mereka juga akan menjauhi kegiatan sosial atau bahkan juga mengasingkan diri sepenuhnya. Bahkan, depresi tersebut bisa membuat seseorang tidak bisa menikmati hobi atau kegiatan yang sebelumnya disukai. Keluarga serta orang-orang terdekat pun akan cenderung dijauhi.

Berikut dibawah ini gejala-gejala psikologis akibat depresi yang diderita:

  • Selalu merasa dibebani rasa bersalah
  • Selalu merasa cemas
  • Merasa putus asa
  • Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan
  • Perasaan khawatir yang sangta berlebihan
  • Kesulitan dalam mengambil keputusan
  • Mudah marah atau sensitif, dan mudah menangis
  • Merasa sangat rendah diri
  • Pemikiran yang lambat
  • Tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup
  • Tidak ada motivasi hidup serta tidak peduli dengan apa yang terjadi dilingkungan, dan berkeinginan untuk bunuh diri


Sedangkan untuk gejala-gejala fisik yang ditimbulkan depresi, antara lain:

  • Selalu merasa lelah
  • Perubahan siklus menstruasi pada wanita
  • Rasa sakit atau nyeri tanpa alasan yang jelas
  • Gangguan pola tidur
  • Pergerakan tubuh dan cara bicara yang lebih lambat dari biasanya
  • Konstipasi
  • Tidak ada gairah seksual
  • Kehilangan selera makan dan berat badan makin menurun
  • Sulit berkonsentrasi dan susah mengingat


Pengaruh depresi memang berbeda-beda. Berikut ini perbedaan pengaruh depresi yang berdasarkan jenis kelamin dan usia si penderita:

  • Wanita. Depresi lebih sering diderita kaum wanita ketimbang kaum pria. Dan tidak semuanya wanita akan mengalami gejala depresi yang sama, tetapi rata-rata mereka akan merasakan kesedihan, merasa dirinya tidak berharga, dan juga merasa bersalah. Faktor biologis, siklus hidup, hormonal dan psikososial menjadi hal yang mendorong kaum wanita mengalami depresi.
  • Pria. Pada umumnya, gejala depresi yang diderita oleh kaum pria berbeda dengan kaum wanita. Kaum pria biasanya akan merasa sangat lelah, mudah tersinggung, frustasi, kehilangan minat terhadap sesuatu yang pernah disukai, dan kesulitan tidur.
  • Anak. Anak-anak yang mengalami depresi mungkin mereka akan berpura-pura tidak sehat, ingin selalu berdekatan dengan orang tuanya, menolak pergi ke sekolah, atau khawatir orang tuanya akan meninggal. Karena perilaku normal pada setiap perkembangan anak itu berbeda-beda, maka sangat sulit sekali menilai apakah anak hanya rewel untuk sementara ataukan sedang menderita depresi.
  • Remaja. Pada fase seperti ini, biasanya seseorang sedang membentuk identitas diri yang terpisah dari orang tuanya. Remaja yang mengalami gangguan depresi biasanya akan merajuk, merasa cemas, bermasalah di sekolahnya, mengalami gangguan pola makan, menggunakan zat terlarang atau mengkonsumsi minuma yang beralkohol, mudah tersinggung, serta merasa tidak dimengerti oleh orang lain. Mereka juga mempunyai resiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri.
  • Orang usia lanjut. Depresi pada orang yang usianya sudah lanjut akan sulit untuk diamati, sebab gejalanya berbeda dan bahkan tidak tampak dengan jelas. Ketika menderita gangguan depresi, orang yang berusia lanjut akan terlihat kesulitan tidur, kelelahan, menggerutu, dan juga mudah tersinggung.


Ada beberapa macam tipe gangguan depresi, diantaranya:

  • Gangguan depresi persisten (dysthymia), mengalami suasana hati yang tertekan dan bertahan setidanya selama dua tahun. Penderita gangguan depresi ini mungkin menderita gejala depresi mayor yang tidak parah.
  • Depresi perinatal, tipe depresi yang biasanya terjadi kepada wanita yang berkaitan dengan massa kehamilan dan setelah hanya sebagian kecil wanita yang baru melahirkan mengalami depresi.
  • Depresi psikotik, jenis depresi ini akan terjadi saat seseorang sedang mengalami gangguan depresi yang parah dan ditambah menderita keadaan psikotik seperti mengalami delusi atau juga halusinasi.
  • Gangguan bipolar. Kondisi ini memang sangat berbeda dengan depresi, tetapi penderita gangguan bipolar ini biasanya akan mengalami depresi selama beberapa waktu. Penderita gangguan bipolar bisa merasa sedih atau depresi pada tingkatan yang cukup ekstrem. Sebaliknya, dia juga bisa merasa bahagia secara berlebihan.
  • Depresi mayor. Gejala depresi parah yang bisa mengganggu kemampuan si penderita untuk bekerja, belajar, tidur, makan dan menikmati hidup. Suatu episode yang bisa terjadi hanya sekali dalam seumur hidup seseorang. Tetapi orang lain bisa mengalami beberapa episode depresi tersebut.


Demikian artikel kesehatan tentang Gejala Depresi yang bisa anda pelajari, pahami dan ketahui. Semoga artikel pembahasan kali ini bisa memberikan manfaat besar bagi kehidupan anda dan jangan lupa jaga kesehatan  Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Senin, 26 Maret 2018

Pengertian Tentang Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih - Gejala, penyebab dan mengobati, Infeksi saluran kemih - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Makalah Infeksi Saluran Kemih (ISK) | ID Medis - Website Kesehatan

Penjelasan Tentang Infeksi Saluran Kemih - Infeksi saluran kemih atau ISK adalah sebuah kondisi ketika organ yang termasuk kedalam sistem kemih yakni ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra mengalami infeksi. Infeksi saluran kemih bisa terjadi kepada siapa saja. Namun, karena tubuh kaum wanita memiliki saluran uretra yang lebih pendek, maka kaum wanita jauh lebih rentan untuk mengalami infeksi saluran kemih.

Berawal dari ginjal, kotoran didalam darah di saring dan di keluarkan dalam bentuk air urine. Lalu, urine dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju ke tempat penampungan yang mana disebut dengan kandung kemih. Setelah ditampung, urine kemudian dibuang dari tubuh melalui saluran pelepasan yang mana disebut dengan uretra.

Berdasarkan gejalanya, gejala infeksi saluran kemih bisa dibagi menjadi dua yakni ISK bagian bawah dan ISK bagian atas. ISK bagian bawah merupakan infeksi yang terjadi pada uretra dan kandung kemih (sistitis). Gejala dari kondisi seperti ini meliputi rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih ketika buang air kecil, warna urine keruh, dan bau urine tidak sedap. Sedangkan untuk ISK bagian atas merupakan infeksi yang terjadi pada ureter dan juga ginjal. Gejala dari kondisi seperti ini meliputi nyeri dibagian selangkangan, mual dan juga demam.

Penyebab infeksi saluran kemih

Sebagian besar kasus dari ISK disebabkan oleh bakteri yang bernama Escherichia coli atau E.Coli yang umumnya hidup didalam saluran cerna. Diperkirakan bakteri jenis ini masuk kedalam saluran uretra seseorang pada saat kurang baik dalam melakukan pembersihan setelah buang air besar turut menyentuh organ kelaminnya, maka bakteri pun bisa masuk ke saluran kemih. Dalam kasus semacam ini kaum wanita lebih rentan untuk terkena ISK, sebab jarak uretra dengan anus pada tubuh mereka lebih dekat dan juga pintu uretra yang dekat dengan kandung kemih.

ISK bisa juga disebabkan oleh iritasi setelah berhubungan intim dan akibat terganggunya kinerja pengosongan urin oleh kondisi yang tertentu, misalnya pada sumbatan saluran kemih akibat batu ginjal.

Diagnosis infeksi saluran kemih

Selain memeriksakan riwayat kesehatan si pasien dan menanyakan gejala yang dirasakan, upaya mendiagnosis ISK juga bisa dilakukan dengan melalui beberapa tes untuk melihat adanya bakteri atau juga gangguan didalam organ-organ saluran kemih. Beberapa jenis tes tersebut itu diantaranya ialah tes urine dan darah, pemeriksaan dengan menggunakan CT scan, USG dan sistoskopi.

Pengobatan infeksi saluran kemih

Penyembuhan ISK bisa dilakukan dengan cara menggunakan obat-obatan antibiotik yang diresepkan oleh sang dokter. Selain antibiotik, obat pereda nyeri misalnya seperti parasetamol juga mungkin dibutuhkan untuk meredakan demam atau juga rasa sakit yang ada.

ISK yang tergolong ringan biasanya akan sembuh setelah beberapa hari dilakukan pengobatan. Akan tetapi jika tergolong cukup parah, maka penderita akan membutuhkan rawat inap beberapa hari di rumah sakit.

Komplikasi infeksi saluran kemih
Tanganilah secepatnya apabila anda mulai merasakan gejala-gejala infeksi saluran kemih. Jika ISK dibiarkan sampai berlarut-larut tanpa diobati, terutama jika anda sering mengalaminya, maka bukan tidak mungkin ISK bisa menimbulkan komplikasi yang tergolong serius, misalnya saja gangguan pada ginjal dan sepsis.

Demikian ulasan mengenai Penjelasan Tentang Infeksi Saluran Kemih tersebut. Nah, buat perempuan-perempuan yang sekiranya mendapati gejala-gejala yang disebutkan diatas, maka sebaiknya segera konsultasikan pada dokter agar bisa mengetahui apa yang terjadi dengan anda. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Pengertian Tentang Insomnia

Insomnia - Gejala, penyebab dan mencegah - Alodokter, Insomnia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Penyebab Penyakit Insomnia | Mengatasi Penyakit Insomnia

Penjelasan Tentang Insomnia - Insomnia adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau juga tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh tubuh meskipun dia mempunyai kesempatan untuk melakukannya. Hal tersebut ini menyebabkan kondisi fisik si penderita insomnia menjadi tidak cukup fit untuk melakukan segala akitivitas keesokan harinya.

Tidur merupakan keadaan tidak sadar yang terjadi secara alami untuk memungkinkan tubuh seseorang untuk beristirahat. Saat tidur, tubuh manusia akan melalui siklus yang bergantian antara tidur gerakan mata cepat (rapid eye movement / REM) dan tidur non-gerakan mata cepat (non rapid eye movement / non-REM). Anda mungkin akan melalui 4-5 siklus tidur dalam satu malam. Satu siklus tidur berlangsung kurang lebih selama 90 menit. Diawali dengan 4 tahap tidur non-REM, yang mana terdiri dari tidur ringan sampai tidur dalam. Kemudian dilanjutkan dengan tidur REM, dimana pada tahap inilah proses mimpi akan terjadi.

Sebuah penelitian telah menyimpulkan bahwa angka kasus insomnia di negara-negara yang berkembang termasuk di Indonesia mencapai kisaran 150 juta kasus pada tahun 2010 lalu. Penelitian yang sama juga menyatakan bahwa diantara delapan negara yang diteliti, negara Indonesia memiliki kasus masalah insomnia yang termasuk sedikit, yakni 3,9% untuk kaum pria, dan 4,6% untuk kaum wanita.

Gejala Insomnia

Sulit sekali untuk menentukan ukuran tidur yang normal dikarenakan kebutuhan tidur berbeda-beda bagi setiap orang. Hal ini dipengaruhi oleh usia, lingkungan, gaya hidup dan juga pola makan.

Gejala-gejala insomnia yang paling umum sekali diantaranya ialah:

  • Susah tidur.
  • Terbangun di malam hari atau juga dini hari dan tidak bisa tidur kembali.
  • Merasa kelelahan, merasa uring-uringan, sulit konsentrasi, dan tidak bisa melakukan aktivitas secara baik di siang harinya.
  • Tidak bisa tidur siang hari meski tubuh merasa lelah.


Penyebab Insomnia

Ada beberapa faktor-faktor penyebab insomnia yang pada akhirnya berujung pada kondisi sulit tidur dalam jangka waktu yang cukup lama. Mulai dari akibat gaya hidup serta masalah kenyamanan ruang kamar, hingga gangguan psikologis, masalah kesehatan fisik serta efek samping obat-obatan.

Diagnosis Insomnia

Ada beberapa hal-hal yang mungkin ditanyakan dokter sebagai upaya mendiagnosis insomnia seseorang, diantaranya:

  • Rutinitas tidur anda.
  • Gaya hidup yang buruk, contohnya kebiasaan mengkonsumsi kopi ataupun minuman keras secara berlebihan.
  • Porsi olahraga anda.
  • Riwayat kesehatan (penyakit yang mungkin diderita oleh anda).
  • Obat-obatan yang mungkin anda konsumsi.


Selain itu juga, dokter akan meminta anda untuk membuat buku harian tidur minimal selama dua minggu saja. Langkah seperti ini bisa membantu dokter memahami pola tidur serta mengukur tingkat keparahan insomnia anda.

Beberapa informasi yang harus anda cantumkan didalam buku harian tidur biasanya meliputi waktu yang dibutuhkan untuk bisa terlelap, pukul berapa kira-kira anda memulai tidur, berapa kali terbangun di malam hari, dan juga pukul berapa anda terbangun. Informasi yang lengkap ini akan membantu dokter untuk menangani insomnia anda secara cepat.

Pengobatan Insomania
Dalam mengobati insomnia, hal yang pertama dilakukan oleh dokter ialah mencari tahu apa yang menjadi faktor penyebabnya. Jika insomnia didasari oleh kebiasaan atau juga pola hidup tertentu yang tidak sehat, maka dokter pun akan menyarankan si pasien untuk memperbaikinya. Jika insomnia disebabkan oleh gangguan kesehatan, misalnya saja gangguan kecemasan, maka dokter pun akan terlebih dahulu mengatasi kondisi yang mendasari rasa cemas tersebut.

Dalam beberapa kasus insomnia, dokter akan menyarankan si pasien untuk menjalani terapi perilaku kognitif. Terapi tersebut itu bisa membantu si pasien untuk mengubah perilaku serta pola pikir yang mempengaruhi tidur mereka.

Jika dirasa perlu, maka dokter bisa meresepkan obat tidur untuk beberapa waktu saja. Obat tidur tersebut merupakan solusi yang sifatnya sementara saja. Menangani gejala-gejala insomnia tanpa mencari solusi untuk akar penyebabnya, jarang berhasil sepenuhnya.

Saat yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter
Sebaiknya anda periksakan diri ke dokter jika kesulitan untuk tidur atau sulit dalam mempertahankan tidur, terlebih lagi jika hal tersebut berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari anda.

Kelelahan karena insomnia bisa mempengaruhi suasana hari seseorang dan bisa menciptakan masalah didalam hubungan seseorang dengan orang-orang terdekat dan juga rekan kerjanya.

Nah, itu saja info Penjelasan Tentang Insomnia tersebut. Semoga yang menyimak artikel diatas ini tidak mendapati masalah yang telah dibahas dalam artikel kali ini, namun jika anda merasa ada kaitannya maka segera hubungi dokter terdekat anda. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Minggu, 25 Maret 2018

Pengertian Tentang Depresi

Depresi - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter, Depresi ; Pengertian, Penyebab dan Gejalanya, Depresi (psikologi) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Penjelasan Tentang Depresi - Depresi merupakan salah satu masalah gangguan kesehatan mental yang terjadi sedikitnya selama dua minggu atau juga lebih yang mempengaruhi pola pikir, suasana hati (mood), perasaan dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Ketika mengalami gangguan depresi kita akan merasa sedih yang berkepanjangan, putus harapan, kehilangan ketertarikan pada hla-hal yang dulunya menghibur, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, dan menyalahkan diri sendiri.

Ketika seseorang mengalami depresi, suasana hati yang sedih bisa berlangsung lama hingga berminggu-minggu atau bahkan bisa juga sampai berbulan-bulan.

Banyak sebagian orang yang menganggap gangguan depresi itu adalah sesuatu yang sepele dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya, padahal sebenarnya masalah depresi merupakan bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekedar perubahan emosi sementara. Depresi bukanlah kondisi yang bisa diubah dengan secara cepat atau langsung.

Akibat depresi kegiatan sehari-hari misalnya seperti bersekolah atau juga bekerja menjadi tidak menyenangkan. Dan bahkan untuk mempertahankan hubungan dengan orang lain ataupun keluarga sendiri terasa begitu sangat berat. Depresi bisa membuat seseorang merasa hidup ini tak ada gunanya, atau bahkan bisa memicu penderita untuk melakukan bunuh diri.

Menurut catatan dari WHO, setidaknya ada sebanyak 350 juta jiwa diseluruh dunia mengalami gangguan depresi dan bahkan lebih dari 800 ribu jiwa meninggal bunuh diri akibat gangguan depresi. Masih banyak penderita gangguan depresi yang tidak mengakui kondisi mereka, sehingga mereka tidak pernah ditangani atau setidaknya dibicarakan. Depresi lebih sering terjadi kepada kaum wanita ketimbang kaum laki-laki.

Sedangkan di negara Indonesia sendiri, faktor penyebab kematian akibat depresi menduduki peringkat ke 8 dengan menyumbang 3% dari total angka kematian.

Depresi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, misalnya seperti gangguan bipolar, gangguan depresi persisten, depresi mayor, depresi perintal, depresi psikotik dan gangguan afektif musiman. Penjelasan lebih lanjut bisa dilihat di laman Gejala Depresi.

Gejala yang Muncul pada Penderita Depresi

Gejala dan pengaruh depresi berbeda-beda pada setiap orang. Dan berikut ini adalah beberapa gejala-gejala psikologis yang muncul akibat depresi:

  • Kehilangan selera untuk menikmati hobi.
  • Mudah merasa cemas.
  • Merasa sedih secara berkepanjangan.
  • Mudah menangis.
  • Merasa hidup tidak ada harapan.
  • Merasa sangat bersalah, tidak berdaya dan tidak berharga.
  • Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun.
  • Tidak percaya diri.
  • Berpikir atau mencoba bunuh diri.
  • Menjadi sangat sensitif atau mudah marah terhadap orang disekitar.


Gejala fisik akibat depresi:

  • Badan selalu merasa lelah.
  • Merasakan berbagai rasa sakit.
  • Gangguan pada pola tidur.
  • Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.
  • Merasa tidak bisa beristirahat atau kesulitan untuk duduk diam.
  • Bergerak atau berbicara lebih lambat.
  • Sakit kepala.
  • Berat badan berubah.
  • Gangguan sistem pencernaan tanpa sebab fisik yang jelas.
  • Mengalami kram.


Tanpa penanganan dan juga pengobatan yang tepat, depresi bisa menganggu hubungan dengan orang-orang disekitar anda. Untuk depresi yang berat ataupun parah, deperesi bisa berakibat pada hilangnya hasrat untuk hidup serta keinginan untuk bunuh diri.

Ketika seseorang merasakan beberapa gejala depresi yang dialami hampir seharian atau berlangsung setiap hari selama dua minggu, maka segeralah temui dokter supaya proses pemulihan bisa dimulai dan dilakukan sepenuhnya.

Penyebab dan Faktor Resiko Depresi

Tak ada satu pun penyebab depresi secara spesifik. Depresi sendiri terpicu oleh kombinasi beberapa faktor yakni biologis, genetik, lingkungan dan juga faktor psikologis. Jika didalam riwayat kesehatan keluarga terdapat orang yang menderita gangguan depresi, maka terdapat kecenderungan bagi seseorang untuk mengalaminya juga.

Inilah beberapa faktor-faktor yang bisa memicu terjadinya depresi antara lain:

  • Kejadian tragis atau signifikan misalnya seperti kehilangan seseorang atau pekerjaan.
  • Masalah keuangan.
  • Kehamilan atau melahirkan.
  • Terisolasi secara sosial.
  • Ketergantungan terhadap narkoba atau alkohol.
  • trauma masa kecil.


Selain hal-hal yang disebutkan diatas, beberapa kondisi medis yang berlangsung lama dan mengancam hidup juga dapat memicu gangguan depresi pada penderitanya, misalnya penyakit jantung koroner atau kanker. Kelenjar tiroid yang kurang begitu aktif atau cedera kepala minor yang merusak kelenjar kecil basal otak (pituitary gland) bisa menimbulkan beberapa gejala-gejala seperti sangat kelelahan, kehilangan libido dan keadaan seperti inilah yang kemudian bisa menimbulkan depresi.

Pengobatan pada Depresi

Teknik pengobatan serta perawatan depresi sangat tergantung pada jenis dan juga faktor penyab dari depresi yang dialami. Terdapat beberapa jenis obat antidepresan yang pemakaiannya diresepkan oleh dokter, dan beberapa penanganan yang bisa dilakukan sendiri.

Perubahan hidup seperti sering berolahraga serta mengurangi konsumsi minuman beralkohol bisa memberikan keuntungan bagi penderita depresi. Anda pun juga bisa bergabung dengan kelompok-kelompok terapi untuk berbagai cerita dan juga saling memberi dukungan.

Akibat dari gangguan depresi yang paling parah yaitu kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.Cobalah anda untuk selalu berbagi cerita pada orang-orang terdekat anda mengenai masalah yang sedang anda hadapi. Penderita juga sangat disarankan sekali untuk menemui dokter, yang terutama jika depresi sudah berlangsung lama atau parah. Semakin dini penanganan depresi, kemungkinan besar pemulihan secara menyeluruh pun bisa didapatkan.

Nah, itu saja sekilas informasi mengenai Penjelasan Tentang Depresi tersebut. Semoga anda tidak mengalami gangguan depresi berat maupun ringan ya setelah menyimak ulasan dalam artikel diatas ini. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Pengertian Tentang Progesteron

Pengertian dan Fungsi Hormon Progesteron - Anatomi Fisiologi, Pengertian dan Fungsi Hormon Progesteron Lengkap, Progesteron | Kamus Kesehatan

Penjelasan Tentang progesteron - Progesteron sangat penting sekali bagi fungsi sistem reproduksi kaum wanita karena progesteron merupakan hormon pada kelamin wanita yang terjadi secara alami. Saat menopause, jumlah progesteron yang dihasilkan kaum wanita akan berkurang. Bagi kaum wanita yang telah menopause, progesteron sangat berguna membantu dalam mencegah perubahan didalam rahim. Bagi wanita yang belum memasuki massa menopause, progesteron digunakan untuk mengatur siklus menstruasi serta mengatasi gangguan menstruasi yang berhenti secara tidak normal.

Progesteron diproduksi oleh ovarium dan juga oleh plasenta saat hamil. Tingkat progesteron pada seorang wanita hamil jauh lebih tinggi 10 kali lipat ketimbang wanita yang tidak sedang hamil. Progesteron hadir dalam beberapa formulasi untuk manfaat-manfaat ginekologi yang berbeda. Formulasi progesteron sendiri antara lain yaitu gel, obat suntik, pessary dan juga kapsul.

Peringatan:

  • Bagi kaum wanita hamil dan juga menyusui, tanyakan kepada dokter mengenai pemakaian obat.
  • Harap berhati-hatilah bagi penderita tekanan darah tinggi, epilepsi, asma, migrain, diabetes, penyakit jantung, kanker, ginjal, hati, jika mengalami penggumpalan darah, porfiria, pendarahan di vagina diluar massa menstruasi atau juga masalah saat hamil seperti gatl-gatal dan penyakit kuning.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segeralah temui dokter.


Mengkonsumsi Progesteron dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan juga baca informasi yang sudah tertera pada kemasan progesteron sebelum menggunakannya. Progesteron bisa mempengaruhi kadar gula dalam darah, bagi penderita penyakit diabetes disarankan untuk lebih sering memeriksakan kadar gula darahnya. Sebaiknya hindarilah merokok dan batasi juga mengkonsumsi alkohol ketika menggunakan progesteron.

Progesteron biasanya diberikan bersama hormon estrogen bagi wanita yang memakai obat kedua obat ini setelah menopause. Ikuti anjuran dokter mengenai penggunaan kedua obat tersebut. Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal aturan minumanya, disarankan untuk segera meminum obat begitu teringat. Namun jangan mengganti dosis yang terlewatkan dengan menggandakan dosis progesteron yang diminum berikutnya.

Pastikan anda selalu memeriksakan diri ke dokter secara teratur selama anda mengkonsumsi obat progesteron supaya dokter bisa memonitor perkembangan kondisi anda. Dan lakukan pemeriksaan kanker payudara dan juga kanker serviks secara teratur.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Progesteron

Semua jenis obat progesteron berpotensi menyebabkan efek samping. Namun gejala akibat dari efek samping umumnya reda setelah tubuh menyesuaikan diri. Yang terpenting, berik tahu dokter apabila anda bermasalah dengan obat-obatan yang anda kondumsi. Efek samping yang umum terjadi akibat mengkonsumsi obat-obatan jenis progesteron yaitu:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Payudara terasa nyeri
  • Pusing atau mengantuk
  • Perubahan berat badan
  • Sulit tidur
  • Perubahan dalam pertumbuhan rambut
  • Menstruasi tidak teratur
  • Perubahan gairah seksual
  • Perubahan suasana hati


Jika anda mengalami efek samping yang cukup menganggu atau reaksi alergi, maka segeralah hubungi dokter. Nah, semoga bermanfaat artikel tentang pembahasan mengenai Penjelasan Tentang progesteron tersebut. Terima kasih banyak dan kunjungi terus website kesehatan ini....

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Sabtu, 24 Maret 2018

Pengertian Tentang Clonidine

clonidine, apa itu clonidine, obat clonidine, Clonidine - informasi obat - Alodokter, Clonidine Obat Apa? Dosis, Fungsi, dll. • Hello Sehat, Clonidine - detikHealth

Penjelasan Tentang Clonidine - Clonidine adalah jenis obat untuk mengendalikan tekanan darah tinggi atau hipertensi yang bisa membebani pembuluh nadi dan juga jantung. Selain itu juga, clonidine ini bisa digunakan untuk menangani sensasi panas atau hot flush yang dirasakan ketika menopause dan mencegah sakit kepala vaskular dan juga migrain.

Clonidine ini bisa mengurangi efek berbagai zat kimia yang terdapat pada pembuluh darah serta membuat aliran darah dalam tubuh lebih lancar dengan cara mengendurkan pembuluh darah dalam tubuh.


  • Tentang Clonidine
  • Golongan : Obat antihipertensi
  • Kategori : Obat resep
  • Manfaat : Mengendalikan tekanan darah tinggi (hipertensi), menangani sensasi panas (hot flush) saat menopause, mencegah sakit kepala vaskular dan migrain
  • Dikonsumsi oleh : Dewasa usia diatas 18 tahun
  • Bentuk : Tablet


Pemakaian clonidine memerlukan resep dokter. Pastikan untuk terus mengikuti resep dan petunjuk yang disarankan oleh sang dokter yang berdasarkan kondisi kesehatan anda.

Peringatan:

  • Bagi wanita hamil dan wanita yang sedang berusaha memiliki anak, sebaiknya sesuaikan dengan anjuran dokter mengenai pemakaian clonidine.
  • Bagi ibu yang sedang menyusui tidak disarankan mengkonsumsi clonidine.
  • Harap berhati-hati bagi penderita jantung, gangguan ginjal, sindrom Raynaud, sirkulasi darah konstipasi, depresi, penyakit arteri perifer, gangguan pembuluh darah di otak dan gangguan saraf.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, maka segera temuai dokter.


Dosis Clonidine
Berikut dibawah ini adalah dosis umum dari clonidine harian yang disarankan:
Manfaat clonidine bisa mencegah tekanan darah tinggi atau hipertensi (dewasa) dengan dosis 0,2-0,6/hari, bisa menangani gejala sensasi panas akibat menopasue, mencegah sakit kepala vaskular dan migraine dengan dosis 0,05-0,075/hari.

Dosis akan disesuaikan oleh sang dokter dengan berdasarkan jenis, tingkat keparahan penyakit serta kondisi kesehatan si pasien secara menyeluruh.

Mengkonsumsi Clonidine dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi yang tertera pada kemasan dari clonidine tersebut sebelum mulai menggunakannya. Clonidine bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Dan ingat! Jangan mengunyah atau menghancurkan clonidine, dan gunakanlah air putih untuk meminumnya. Bagi pasien yang mengkonsumsi clonidine untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi, hindari juga makanan yang terlalu mengandung banyak garam. Konsultasikan pada dokter sebelum mengubah program diet atau pola makan anda.

Bagi yang tidak sengaja melewatkan jadwal minum clonidine, disarankan mereka untuk segera meminumnya ketika teringat. Tapi jangan menggandakan dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis clonidine yang diminum berikutnya. Jangan mengkonsumsi minuman yang beralkohol saat dalam pengaruh clonidine, sebab bisa meningkatkan efek samping.

Jangan mengemudi dan juga mengoperasikan peralatan mesin dikarenakan clonidine bisa mengurangi kemampuan dan respons tubuh. Jangan menghentikan mengkonsumsi clonidine secara tiba-tiba. Jika diperlukan, dokter akan mengurangi dosisnya secara perlahan-lahan. Pastikan untuk memeriksakan diri sendiri ke dokter secara teratur selama mengkonsumsi clonidine supaya dokter bisa memonitor perkembangan kondisi anda.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Clonidine
Pemakaian clonidine berpotensi menyebabkan efek samping. Tetapi seiring dengan penyesuaian tubuh, efek samping tersebut biasanya akan mereda. Berikut dibawah ini beberapa efek samping yang umum terjadi:

  • Pusing
  • Lemas
  • Konstipasi
  • Mulut terasa kering
  • Saat berdiri atau bangun dari posisi duduk, tekanan darah menurun drastis


Itu saja info mengenai Penjelasan Tentang Clonidine ini. Jika anda sudah menyimak artikel diatas ini, mungkin bermanfaat bagi anda dan juga bagi masyarakat lainnya yang sekiranya memiliki gejala-gejala atau masalah penyakit yang terkait diatas. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Pengertian Tentang Sindrom Down

Sindrom Down - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Sindrom Down - Gejala, penyebab dan mengobati, Pengertian Down Syndrome, Penyebab, dan Pencegahannya

Penjelasan Tentang Sindrom Down - Sindrom down ialah suatu gangguan genetika paling umum yang menyebabkan perbedaan kemampuan belajar serta ciri-ciri fisik tertentu. Sindrom down tak bisa disembuhkan, tetapi dengan dukungan serta perhatian yang maksimal, anak-anak dengan sindrom down ini bisa tumbuh dengan bahagia.

Data WHO telah menyebutkan bahwa angka kejadian 'Sindrom Down' yakni 1 dari 1000 kelahiran hidup didunia. Setiap tahunnya diperkirakan ada sebanyak 3000-5000 bayi yang lahir dengan kelainan kromosom ini. Menurut jurnal pediatri, pada tahun 2016 lalu, tercatat ada sekitar 300 ribu kasus sindrom down di negara Indonesia.

Gejala Sindrom Down

Gejala sindrom down pada anak-anak mempunyai beberapa ciri-ciri fisik yang mirip, tetapi mereka tak sama persis dikarenakan ada faktor keturunan dari orang tua dan juga keluarga masing-masing.

Anak-anak dengan sindrom down itu membutuhkan bimbingan seperti halnya anak normal lainnya atau bahkan lebih. Perkembangan mereka dalam berbagai aspek membutuhkan waktu, dan mereka juga akan menjalaninya secara bertahap, sesuai dengan kemampuan mereka.

Penyebab Sindrom Down

Normalnya terdapat 46 kromosom dalam sel seseorang yang diwariskan, yaitu masing-masing 23 kromosom dari ayah dan juga ibu, tetapi kebanyakan orang dengan sindrom down mempunyai 47 kromosom. Perkembangan tubuh serta kinerja otak akan berubah jika terdapat kromosom ekstra atau kromosom tidak normal, dan itulah yang menjadi faktor penyebab sindrom down.

Banyak sekali yang menganggap bahwa sindrom ini hanya terjadi karena faktor keturunan. Padahal sebenarnya kelainan dalam proses perkembangan telur, sperma serta embrio yang merupakan salah satu faktor penyebab utama terjadinya kondisi semacam ini.

Para ahli juga tidak tahu faktor penyebab kelainan genetika yang terjadi kepada penderita sindrom down tersebut, tetapi ada beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko memiliki bayi dengan kondisi sindrom down, diantaranya ialah:

  • Jika anda telah mempunyai bayi lain dengan sindrom down.
  • Jika anda mempunyai adik atau juga kakak dengan sindrom down.
  • Jika wanita hamil du usia 35 tahun keatas.


Diagnosis dan Perawatan Sindrom Down

Ada pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mencari tahu resiko terkena sindrom down pada janin didalam kandungan, yakni dengan pemeriksaan antenatal melalui tes darah dan juga tes USG. Jika pemeriksaan antenatal menunjukkan adanya resiko yang cukup signifikan, ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendiagnisis sindrom down sebelum janin lahir antara lain dengan melalui prosedur amniocentesis, cordocertesis atau penyampelan vilus korionik. Selain mendiagnosis sindrom down sebelum janin lahir, tes darah bisa dilakukan setelah persalinan guna mengkonfirmasi kondisi ini.

Sindrom down tak bisa disembuhkan, tetapi ada banyak hal yang bisa dilakukan guna membantu seseorang dengan sindrom down supaya mendapatkan kehidupan yang sehat, aktif dan juga mandiri.

Komplikasi Sindrom Down
Anak-anak dengan sindrom down bisa mengalami masalah pada kesehatannya yang berbeda-beda dan akan membutuhkan sebuah perawatan medis serta perhatian yang ekstra. Pria dan wanita dengan kondisi sindrom down lebih cenderung memiliki tingkat kesuburan yang berkurang. Meskipun sulit, tetapi bukan berarti mereka tak bisa memiliki anak.

Beberapa komplikasi kesehatan yang bisa terjadi diantaranya ialah masalah pencernaan, demensia, leukimia, penglihatan, gangguan jantung, kelenjar tiroid, rentan terhadap infeksi, obesitas, kejang, menopause dan lain sebagainya.

Nah, itulah sekilas info Penjelasan Tentang Sindrom Down tersebut. Semoga artikel ini bermanfaat dan berguna bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait kesehatannya. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Penyakit Autoimun atau Tubuh yang Menyerang Diri Sendiri

Penyakit Autoimun Berarti Tubuh Menyerang Diri Sendiri, Penyakit Autoimun - Pengertian, Gejala, Pengobatan, 6 Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum

Penyakit Autoimun - Autoimun ini terjadi jika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel sehat didalam tubuhnya sendiri. Padahal, sistem kekebal tubuh manusia seharusnya menjadi benteng bagi tubuh dalam menghadapi berbagai macam penyakit.

Penyakit kelainan kekebalan tubuh ini akan bisa berdampak pada banyak bagian tubuh seseorang. Dan saking banyaknya, tercatat ada 80 jenis penyakit autoimun dengan sebagian tanda atau gejala yang sama. Hal ini tentu membuat seseorang sulit untuk mengetahui apakah mereka menderita gangguan ini atau tidak dan pada jenis yang mana. Meski mempunyai jenis yang sangat banyak, faktor penyebab dari penyakit autoimun ini masih belum bisa dipastikan.

Penyakit Autoimun yang Paling Sering Ditemui

Dari sekian banyaknya macam jenis penyakit autoimun, beberapa penyakit autoimun dibawah ini merupakan jenis yang sering ditemui.

1. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis atau radang sendi adalah jenis penyakit auutoimun yang seringkali ditemui. Sistem kekebalan tubuh seseorang memproduksi antibodi yang menyerang pelapis sendi. Akibat dari serangan antibodi tersebut ini adalah peradangan, pembengkakan dan juga nyeri.

Jika tidak segera diobati, maka penyakit ini akan menyebabkan kerusakan permanen pada sendi-sendi tubuh. Untuk mencegah penyakit ini memburuk, penderita rheumatid arthritis biasanya akan diberikan obat oral atau suntik yang fungsinya untuk mengurangi agresiivitas sistem kekebalan tubuh.

2. Lupus
Penyakit autoimun lain yang seringkali kita dengar ialah systemic lupus erythematosus atau biasa yang kita sebut dengan LUPUS. Penyakit jenis ini menyebabkan seseorang mengembangkan antibodi yang justru akan menyerang hampir keseluruh jaringan tubuh.  Beberapa bagian tubuh yang paling seringkali diserang yaitu paru-paru, sendi, ginjal dan juga jaringan saraf. Untuk mengobati penyakit lupus, dokter biasanya akan memberikan obat steroid minum fungsinya untuk menurunkan fungsi imun.

3. Diabetes tipe 1
Jenis yang ini biasanya akan terdiagnosis sejak usia anak-anak atau dewasa awal. Penyakit diabetes tipe 1 ini disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh pada sel-sel di pankreas yang mempunyai tugas dalam memproduksi insulin.

Hal ini akan menyebabkan terganggunya produksi insulin, sehingga tubuh pun tidak mampu untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh. Jika hal seperti ini tidak segera dihentikan, maka akan beresiko timbul kerusakan pada tubuh, misalnya seperti kebutaan, gagal ginjal, penyakit jantung, stroke atau masalah terkait sirkulasi darah dalam tubuh. Cara untuk mengobatinya ialah pasien akan diberikan suntikan insulin. Selain itu juga, mereka wajib untuk melakukan pemantauan kadar gula darah, mengkonsumsi diet sehat serta olahraga teratur.

4. Multiple sclerosis (MS)
Ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel saraf tubuhnya sendiri, beberapa tanda atau gejala yang mengerikan beresiko muncul sebagai akibatnya. Penyakit ini biasanya disebut dengan multiple sclerosis atau MS.

Beberapa gejala-gejala yang timbul akibat penyakit ini diantaranya kebutaan, nyeri, gangguan koordinasi tubuh dan juga kejang otot. Gejala lain yang mungkin timbul yaitu mati rasa ekstrem, tremor, kelumpuhan, susah berbicara atau susah berjalan. Untuk mengobatinya yaitu dengan obat-obatan tertentu bisa digunakan guna menekan sisttem kekebalan tubuh. Terapi fisik atau okupasi bisa dilakukan guna membantu pasien MS untuk bisa melakukan kegiatan sehari-hari.

5. Graves disease
Jenis penyakit ini yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif. Mereka-mereka yang menderita penyakit semacam ini kemungkinan akan mengalami berbagai macam gejala yang bisa mengganggu kegiatan sehari-harinya. kesulitan tidur, berat badan turun tanpa sebab, mudah tersulut dan mata menonjol merupakan sebagian gejalanya. Gejala-gejala lain yang mungkin terjadi ialah terlalu peka pada hawa panas, tremor (tangan bergetar), otot lemah dan periode menstruasi yang singkat.

Pengobatannya, penderita kemungkinan akan diberikan sebuah pil radioaktif oidium. Jenis pil ini digunakan untuk membunuh sel-sel kelenjar tiroid yang over aktif. Pasien bisa juga diberikan obat anti tiroid. Meskipun jarang, bisa saja penderita penyakit ini membutuhkan prosedur pembedahan.

6. Psoriasis
Psoriasi adalah sebuah kondisi yang terlalu aktifnya sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga bisa menyebabkan kulit mengalami kondisi kronis. Kondisi seperti ini disebabkan oleh salah satu sel darah dalam sistem kekebalan tubuh yang over aktif, yakni Sel-T. Berkumpulnya Sel-T pada kulit menyebabkan rangsangan pada kulit untuk mereproduksi lebih cepat dari seharusnya. Selain itu juga, bisa menyebabkan kulit berwarna keperakan serta bersisik. Penanganannya bisa menggunakan krim steroid, terapi cahaya atau juga obat oral.

Beberapa Faktor Resiko terkena Penyakit Autoimun

Sejauh ini faktor penyebab autoimun masih belum diketahui. Meskipun demikian, ada beberapa faktor penyebab yang memicu seseorang beresiko menderita penyakit ini. Beberapa faktor tersebut bisa menjadikan seseorang beresiko terjangkit penyakit autoimun.

A. Lingkungan
Faktor lingkungan juga ditengarai merupakan hal yang penting kenapa seseorang bisa terkena jenis penyakit autoimun ini. Faktor lingkungan antara lain ialah paparan bahan tertentu, seperti merkuri.

B. Perubahan hormon
Beberapa penyakit autoimun sering menyerang kaum perempuan pasca melahirkan. Hal ini yang menyebabkan hadirnya sebuah asumsi bahwa jenis penyakit autoimun ini terkait dengan perubahan hormon, seperti melahirkan, hamil atau menopause.

C. Infeksi
Beberapa gangguan lain terkait penyakit autoimun yaitu terjadinya infeksi. Hal ini sangat wajar dikarenakan sebagian gejala diperburuk oleh infeksi tertentu.

D. Genetik atau keturunan
Resiko terbesar terkait dengan penyakit autoimun yang diprediksi oleh para ahli ialah faktor genetik. Meskipun demikian, faktor ini dianggap bukanlah satu-satunya yang bisa memicu reaksi sistem kekebalan tubuh.

Meskipun Penyakit Autoimun ini masih belum diketahui faktor penyebab pastinya, tetapi kita bisa mewaspadai diri sendiri dengan cara memperhatikan faktor resikonya. Segeralah periksakan diri anda ke dokter jika mengalami tanda atau gejala-gejala terkait penyakit-penyakit seperti diatas. Semakin cepat diketahui, maka akan semakin besar kemungkinan untuk bisa disembuhkan. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Pengertian Tentang Diabetes

Pengertian, Penyebab, Gejala Dan Cara Pencegahan Diabetes Melitus, Pengertian Diabetes - Peduli Diabetes Sejak Dini, Diabetes - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter

Penjelasan Tentang Diabetes - Diabetes melitus (diabetes) adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis yang ditandai dengan kadar gula (glukosa) yang jauh diatas normal. Glukosa tersebut sangat penting sekali bagi kesehatan seseorang karena glukosa merupakan sumber energi utama bagi otak maupun juga sel-sel yang membentuk otot serta jaringan pada tubuh seseorang.

Penyakit ini mempunyai dua jenis utama, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Indonesia sendiri termasuk dalam sepuluh negara terbesar penderita diabetes. Pada tahun 2013 lalu, penderita diabetes di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai kisaran 8,5 juta orang dengan rentang usia antara 20-79 tahun (dikutip dari Federasi diabetes Internasional). Tapi kurang dari 50% dari mereka-mereka yang menyadarinya.

Apa saja gejala diabetes?
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui tanda atau gejala awal diabetes. Baik bagi yang beresiko tinggi maupun juga bagi yang merasa sehat dan tidak mempunyai riwayat atau potensi mengidap penyakit diabetes.

Diabetes tipe 1 bisa berkembang dengan sangat cepat dalam beberapa minggu, bahkan juga beberapa hari saja. Sedangkan banyak sekali penderita diabetes tipe 2 yang tidak menyadari bahwa mereka tersebut mengidap diabetes selama bertahun-tahun, sebab gejalanya cenderung tidak spesifik.

Beberapa gejala-gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

  • Sering merasa haus.
  • Rasa lapar yang ekstrem.
  • Sering buang air kecil, yang terutama pada malam hari.
  • Turunnya berat badan tanpa sebab yang pasti atau jelas.
  • Kelelahan.
  • Luka yang lama sembuh.
  • Pandangan yang kabur.
  • Sering mengalami infeksi, misalnya pada kulit, gusi, vagina atau saluran kemih.
  • Terdapat keton dalam air seni. keton ini adalah produk sampingan dari metabolisme otot dan lemak yang terjadi saat produksi insulin tidak cukup.


Jika anda mengalami gejala-gejala seperti diatas tersebut, maka segera periksakan diri kesehatan anda ke dokter. Pendeteksian sedini mungkin akan memungkinkan kita untuk mencegah bertambah parahnya kondisi diabetes pada kita.

Pengaruh Hormon Insulin dan Diabetes

Seluruh sel didalam tubuh seorang manusia membutuhkan glukosa supaya bisa bekerja dengan normal. Kadar gula dalam darah biasanya dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas yakni organ yang letaknya dibelakang lambung.

Namun organ pankreas milik penderita penyakit diabetes tak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa adanya insulin, sel-sel tubuh tak bisa menyerap dan mengolah kadar glukosa menjadi energi.

Sekilas Tentang Diabetes Tipe 1

Penderita diabetes dengan tipe 1 sangat bergantung pada insulin dikarenakan sistem kekebalan tubuh penderita akan menyerang dan juga menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal tersebut memicu peningkatan kadar glukosa dalam tubuh sehingga terjadilah kerusakan pada organ-organ tubuh. Sampai saat ini, faktor penyebab dibalik diabetes tipe 1 masih belum diketahui dengan secara pasti.

Penderita jenis diabetes tipe 1 umumnya berusia dibawah 40 tahun, dan biasanya muncul pada masa-masa remaja atau masa anak-anak. Sebab itulah diabetes tipe 1 disebut juga sebagai diabetes anak-anak.

Diabetes tipe 1 lebih jarang terjadi dibandingkan dengan diabetes tipe 2. Diantara 10 orang penderita diabetes, diperkirakan hanya satu orang yang mengidap diabetes tipe 1. Selain harus meneriima suntikan insulin tiap hari, penderita penyakit diabetes dengan tipe 1 juga disarankan untuk bisa menjaga kadar glukosa dalam darah supaya tetap seimbang. Misalnya saja dengan menerapkan pola makan sehat dan juga menjalani tes darah secara rutin.

Sekilas Tentang Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah jenis penyakit diabetes yang lebih umum terjadi. Sekitar 90% penderita diabetes didunia mengidap diabetes tipe 2 ini. Diabetes tipe 2 ini disebabkan oleh kurangnya produksi insulin didalam tubuh atau sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Kekurangpekaan sel-sel tubuh tersebut dikenal dengan istilah resistensi terhadap insulin.

Gejala pada penderita diabetes tipe 2 ini biasanya bisa dikendalikan dengan pola makan yang sehat dan memantau kadar glukosa didalam darah. Namun, tetaplah waspada sebab penyakit jenis ini akan terus berkembang didalam tubuh dan bahkan lambat laun anda pun akan membutuhkan langkah-langkah pengobatan yang pasti.

Diabetes tipe 2 ini seringkali dihubung-hubungkan dengan obesitas. Memang tak semua orang yang mengidap obesitas itu akan otomatis menderita diabetes tipe 2. Namun, semakin tinggi indeks massa tubuh seseorang, maka resiko diabetes tipe 2 ini juga meningkat. Diabetes akibat obesitas umumnya akan menyerang para manula.

Resiko Diabetes Kehamilan
Diabetes juga kerapkali menyerang pada wanita hamil. Terdapat sebagian wanita yang mempunyai kadar glukosa dalam darahnya cukup tinggi selama massa kehamilan mereka, sehingga tubuh mereka pun tidak bisa memproduksi cukup insulin untuk menyerapnya. Diabetes yang dikenal sebagai diabetes kehamilan ini bisa terjadi pada sekitar 15 sampai 18 orang diantara 100 wanita yang hamil.

Penderita diabetes tipe 1 yang hamil pun juga akan mempunyai resiko tinggi, sebab bisa berdampak pada ibu dan janinnya. Sangat penting sekali bagi penderita diabetes yang sedang hamil untuk terus menjaga keseimbangan kadar gula darahnya.

Wanita yang sedang hamil sebaiknya lebih cermat lagi dalam memantau kadar gula darah pada trimester kedua (minggu 14-26). Pada massa itulah diabetes kehamilan umumnya berkembang dan menghilang setelah melahirkan. Meskipun demikian, resiko diabetes dengan tipe 2 pada wanita yyang pernah mengalami diabetes kehamilan adalah sekitar tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan popilasi pada umumnya.

Mudah-mudahan info Penjelasan Tentang Diabetes ini bisa memberikan manfaat dan berguna bagi para wanita-wanita remaja yang masih belum memahami akan datangnya masalah kesehatan pada mereka seperti diabetes ini. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Jumat, 23 Maret 2018

Pengertian Tentang Hipertensi

Hipertensi - Gejala, penyebab dan mengobati, Pengertian, Penyebab dan Gejala Hipertensi Serta Pencegahanya, Pengertian Hipertensi (Tekanan darah Tinggi), Gejala, Pembagian

Hipertensi -  Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini yang dikenal sebagai "pembunuh diam-diam" karena jarang mempunyai tanda atau gejala yang jelas. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anda mempunyai hipertensi yaitu dengan mengukur tekanan darah.

Jika anda belum memeriksa dan anda tidak tahu tekanan darah anda, maka mintalah kepada dokter untuk memeriksakannya. Semua orang dewasa sebaiknya harus memeriksakan tekanan darah mereka, ya setidaknya setiap lima tahun sekali saja.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) pada tahun 2013 telah menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang usianya diatas 18 tahun mencapai 25,8% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut itu, penderita hipertensi perempuan jauh lebih banyak kisaran 6% dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai kisaran 9,4%. Itu artinya masih banyak penderita hipertensi yang tak terjangkau dan juga terdiagnosa oleh tenaga kesehatan serta tidak menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Hal ini menyebabkan hipertensi sebagai salah satu faktor penyebab kematian tertinggi di negara Indonesia.

Resiko Mengidap Hipertensi

Faktor penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90% kasus. Seiring dengan bertambahnya usia, kemungkinan anda untuk menderita penyakit hipertensi juga akan meningkat. Berikut dibawah ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga bisa mempengaruhi peningkatan resiko hipertensi:

  • Usia diatas 65 tahun.
  • Kelebihan berat badan.
  • Mengkonsumsi banyak garam.
  • Kurang makan buah dan sayur-sayuran.
  • Memiliki keluarga dengan hipertensi.
  • Minum terlalu banyak kopi atau minuman yang mengandung kafein.
  • Jarang olahraga.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras.


Resiko mengidap hipertensi bisa dikurangi dengan cara mengubah hal-hal diatas dan juga menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin bisa juga membantu diagnosis pada tahap awal. Diagnosis hipertensi sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke taraf normal. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat tanpa harus mengkonsumsi obat.

Mengukur Tekanan Darah

Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri pada saat dipompa oleh jantung keseluruh tubuh menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi tersebut akan membebani arteri dari jantung anda, sehingga si pengidap hipertensi akan berpotensi mengalami serangan jantung, stroke atau juga penyakit ginjal.

Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan, yakni tekanan sistolik dan juga diastolik. Tekanan sistolik ialah tekanan darah saat jantung berdetak mempompa darah keluar. Sedangkan untuk tekanan diastolik merupakan tekanan darah ketika jantung tidak berkontraksi (fase relaksasi). Saat ini darah yang baru saja dipompa keluar jantung, berada di pembuluh arteri dan tekanan diastolik juga menunjukkan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah.

Tekanan darah anda 130 per 90 atau 130/90 mmHG, berarti anda mempunyai tekanan sistolik 130 mmHG dan tekanan diastolik 90 mmHG. Untuk angka normal terkanan darah ialah berada dibawah 120/80 mmHG.

Anda akan dianggap mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah anda masih tetap mencapai 140/90 mmHG atau bahkan lebih tinggi.

Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

Jika tekanan darah anda cukup tinggi, maka pantaulah dengan ketat hingga angka tersebut turun dan bisa dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya akan menyarankan perubahan pada gaya hidup yang termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi dan sekaligus sebagai pencegahannya. Langkah-langkah tersebut bisa anda terapkan melalui:

  • Mengkonsumsi makanan sehat.
  • Berhenti merokok.
  • Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
  • Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
  • Olahraga secara teratur.
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.


Mencegah hipertensi jauh lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan pengobatan hipertensi. Sebab itulah, pencegahan sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Apabila didiamkan saja terlalu lama, maka hipertensi akan bisa memicu terjadinya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa bagi pengidapnya.

Semoga pembahasan tentang Hipertensi ini dapat memberikan pengetahuan serta kewaspadaan dengan adanya gejala atau tanda dan pencegahan itu lebih baik dari pada mengobati. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com