Senin, 12 Maret 2018

Kenali Gejala Kista hingga Cara Pencegahannya

Mengenal Kista dan Bagaimana Penyembuhannya - Kompasiana, Mengenal Kista Ovarium Penyebab dan Gejalanya - Dokter Sehat, Mengenal Kista - Ayahbunda

Gejala Kista - Setiap kaum wanita mempunyai dua indung telur yakni di kanan dan juga di kiri. Setiap indung telur wanita tersebut berisi ribuan telur-telur yang masih sangat muda atau folikel yang setiap bulannya akan membesar, dan hanya satu folikel saja yang  membesar sangat cepat sehingga menjadi telur yang matang. Apabila gangguan terjadi pada siklus ini, maka tentu saja resiko munculnya kista pun akan meningkat.

Bagaimana penyakit kista bisa muncul dan apakah kista berbahaya? Bagaimana cara mendeteksi dan juga mengatasi kista jika hal tersebut itu terlanjur ada? Yuk, kita pahami fakta-fakta tentang kista berikut ini.

Munculnya Kista

Di dalam ruang panggul seorang wanita itu terdapat rahim yang diapit oleh dua ovarium. Ovarium tersebut adalah organ pembuat sel-sel telur. Di dalam ovarium tersebut ada folikel, di dalam folikel inilah sel-sel telur disimpan. Folikel ovarium juga mengeluarkan hormon yang bisa mempengaruhi tahapan siklus ovarium.

Setiap bulannya, ada satu sel telur yang bisa matang dan keluar dari ovarium menuju tuba falopi (saluran telur). Semua proses ini terjadi karena bantuan berbagai hormon, antara lain ialah  estrogen dan juga progesteron wanita.

Menurut Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis kebidanan, kandungan, dan juga reproduksi di Yale University School of Medicine, jika folikel tersebut tidak melepas sel-sel telur, maka folikel akan membesar dan bahkan berkembang menjadi kista folikel atau yang disebut kista ovarium.

Cara mendeteksinya

Kista seringkali muncul tanpa adanya gejala dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya. Kista folikel, misalnya saja, kebanyakan tidak mempengaruhi siklus menstruasi. Adapun kista korpus luteum sendiri timbul karena pendarahan pada waktu pelepasan sel telur.

Darah yang keluar terkadang tersamar dengan darah menstruasi. Biasanya, kista korpus luteum ini menyebabkan sakit di rongga panggul. Tetapi lagi-lagi, banyak kaum wanita yang menganggap rasa sakit tersebut itu sebagai hal yang wajar karena siklus menstruasi.

Seharusnya, Anda curiga jika saat siklus menstruasi, bagian dalam rongga panggul anda terasa sakit hebat, atau siklus haid yang tidak teratur. Maka segera kunjungi dokter spesialis kebidanan dan juga kandungan.

Dokter mungkin akan menemukan satu kista yang berukuran cukup besar saat pemeriksaan ruang panggul atau saat di USG.

Ada beberapa kaum wanita yang mengalami gejala berupa rasa nyeri di area perut, dan hal ini bisa jadi petunjuk bagi sang dokter untuk menduga adanya kista.

Beberapa kaum wanita penderita kista mengalami demam, mual, dan juga muntah. Gejala-gejala tersebut ini mungkin saja merupakan suatu tanda-tanda infeksi dan harus segera ditangani.

Salah satu hal yang paling membuat sang dokter khawatir yaitu ketika kista menyebabkan ovarium berputar, yang tidak hanya bisa menyebabkan infeksi saja, tetapi juga akan menghambat suplai darah ke ovarium.

Hal ini bisa menyebabkan kerusakan permanen yang dikenal dengan sebutan nama adneksa torsi. Kabar baiknya, adneksa torsi ini jarang terjadi.

Cara dokter memastikan keberadaan kista

Seringkali, diagnosa kista sendiri ditegakkan setelah sang dokter melakukan pemeriksaan ultrasound melalui vagina. Tetapi, bisa juga sang dokter menduga keberadaan kista hanya dari gejala-gejalanya saja. Dokter mungkin akan memantau selama beberapa minggu atau bahkan bulan sebelum memutuskan untuk melakukan suatu pembedahan.

Sekarang ini, para dokter sudah bisa mendeteksi keberadaan kista  itu sendiri melalui darah haid, yang terutama bagi kaum perempuan yang belum menikah. Cara ini telah dipraktekkan di RSCM Kencana untuk para kaum perempuan muda yang belum menikah.

Operasi ini dilakukan terutama jika Anda berisiko adneksa torsi, kata Dr. Minkin. Atau juga jika kista telah bertahan selama lebih dari tiga kali siklus menstruasi, ukuran kista lebih besar dari 10 cm, atau juga jika ada kecurigaan bahwa massa tersebut bisa berkembang menjadi tumor ganas.

Jika harus dibedah, tentunya Anda mungkin akan mengalami salah satu dari dua prosedur yakni laparoskopi atau laparotomi. Keduanya akan membutuhkan anestesi umum.

Cara mencegah kista
Hamil bisa mampu mencegah tumbuhnya kista, sebab saat hamil tidak akan terjadi ovulasi. Ada juga penelitian yang telah menyebutkan, bahwa pil KB itu bisa membantu menekan resiko kista karena alasan yang sama dengan kehamilan, yakni pil KB membuat seorang wanita tidak mengalami ovulasi.

Perbanyak makan-makanan nabati, yakni seperti sayur dan buah-buahan segar serta menjaga kebersihan area intim juga dianjurkan sebagai tindakan pencegahan yang sangat bagus.

Beberapa kasus penyakit yang berhubungan dengan area kewanitaan (organ kewanitaan) disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang dapat memicu pertumbuhan sel secara tidak normal.

Mungkinkah menjadi kanker?
Mungkin saja, tetapi resikonya sangat kecil. Kista sendiri bisa berkembang menjadi kanker ovarium dan resikonya akan bertambah sejalan dengan bertambahnya usia, jelas Dr. Minkin. Setengah dari kaum wanita berusia di atas 63 tahun di negara Amerika Serikat didiagnosa kanker ovarium, menurut American Cancer Society.

Kanker ovarium sendiri adalah salah satu faktor penyebab kematian kelima pada kaum wanita. Untuk menentukan apakah kista Anda itu berupa tumor yang berpotensi menjadi kanker atau bukan, dokter akan melakukan sebuah pemeriksaan ultrasound.

Alat ultrasound bisa mendeteksi apakah kista Anda berisi cairan (kista fungsional yang biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri) ataukah berupa jaringan padat alias tumor.

Nah, itu saja ulasan seputar Gejala Kista tersebut. Semoga ulasan diatas ini bermanfaat dan berguna bagi banyak masyarakat umum yang sekiranya masih belum mengenal penyakit KISTA. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar