Jumat, 23 Maret 2018

Pengertian Tentang Hipertensi

Hipertensi - Gejala, penyebab dan mengobati, Pengertian, Penyebab dan Gejala Hipertensi Serta Pencegahanya, Pengertian Hipertensi (Tekanan darah Tinggi), Gejala, Pembagian

Hipertensi -  Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi kronis dimana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini yang dikenal sebagai "pembunuh diam-diam" karena jarang mempunyai tanda atau gejala yang jelas. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah anda mempunyai hipertensi yaitu dengan mengukur tekanan darah.

Jika anda belum memeriksa dan anda tidak tahu tekanan darah anda, maka mintalah kepada dokter untuk memeriksakannya. Semua orang dewasa sebaiknya harus memeriksakan tekanan darah mereka, ya setidaknya setiap lima tahun sekali saja.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) pada tahun 2013 telah menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang usianya diatas 18 tahun mencapai 25,8% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut itu, penderita hipertensi perempuan jauh lebih banyak kisaran 6% dibandingkan dengan laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai kisaran 9,4%. Itu artinya masih banyak penderita hipertensi yang tak terjangkau dan juga terdiagnosa oleh tenaga kesehatan serta tidak menjalani pengobatan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. Hal ini menyebabkan hipertensi sebagai salah satu faktor penyebab kematian tertinggi di negara Indonesia.

Resiko Mengidap Hipertensi

Faktor penyebab hipertensi belum bisa dipastikan pada lebih dari 90% kasus. Seiring dengan bertambahnya usia, kemungkinan anda untuk menderita penyakit hipertensi juga akan meningkat. Berikut dibawah ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga bisa mempengaruhi peningkatan resiko hipertensi:

  • Usia diatas 65 tahun.
  • Kelebihan berat badan.
  • Mengkonsumsi banyak garam.
  • Kurang makan buah dan sayur-sayuran.
  • Memiliki keluarga dengan hipertensi.
  • Minum terlalu banyak kopi atau minuman yang mengandung kafein.
  • Jarang olahraga.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras.


Resiko mengidap hipertensi bisa dikurangi dengan cara mengubah hal-hal diatas dan juga menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin bisa juga membantu diagnosis pada tahap awal. Diagnosis hipertensi sedini mungkin akan meningkatkan kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke taraf normal. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat tanpa harus mengkonsumsi obat.

Mengukur Tekanan Darah

Kekuatan darah dalam menekan dinding arteri pada saat dipompa oleh jantung keseluruh tubuh menentukan ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi tersebut akan membebani arteri dari jantung anda, sehingga si pengidap hipertensi akan berpotensi mengalami serangan jantung, stroke atau juga penyakit ginjal.

Pengukuran tekanan darah dalam takaran merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan, yakni tekanan sistolik dan juga diastolik. Tekanan sistolik ialah tekanan darah saat jantung berdetak mempompa darah keluar. Sedangkan untuk tekanan diastolik merupakan tekanan darah ketika jantung tidak berkontraksi (fase relaksasi). Saat ini darah yang baru saja dipompa keluar jantung, berada di pembuluh arteri dan tekanan diastolik juga menunjukkan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah.

Tekanan darah anda 130 per 90 atau 130/90 mmHG, berarti anda mempunyai tekanan sistolik 130 mmHG dan tekanan diastolik 90 mmHG. Untuk angka normal terkanan darah ialah berada dibawah 120/80 mmHG.

Anda akan dianggap mengidap hipertensi (tekanan darah tinggi) jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan darah anda masih tetap mencapai 140/90 mmHG atau bahkan lebih tinggi.

Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

Jika tekanan darah anda cukup tinggi, maka pantaulah dengan ketat hingga angka tersebut turun dan bisa dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya akan menyarankan perubahan pada gaya hidup yang termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi dan sekaligus sebagai pencegahannya. Langkah-langkah tersebut bisa anda terapkan melalui:

  • Mengkonsumsi makanan sehat.
  • Berhenti merokok.
  • Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
  • Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
  • Olahraga secara teratur.
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol.


Mencegah hipertensi jauh lebih mudah dan murah jika dibandingkan dengan pengobatan hipertensi. Sebab itulah, pencegahan sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Apabila didiamkan saja terlalu lama, maka hipertensi akan bisa memicu terjadinya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa bagi pengidapnya.

Semoga pembahasan tentang Hipertensi ini dapat memberikan pengetahuan serta kewaspadaan dengan adanya gejala atau tanda dan pencegahan itu lebih baik dari pada mengobati. Terima kasih banyak kunjungannya...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar