Selasa, 20 Maret 2018

Pengertian Tentang Estrogen

Estrogen - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Pengertian dan Fungsi Hormon Estrogen Lengkap - Kelas IPA, Pengertian dan Peran Hormon Estrogen - Anatomi Fisiologi

Penjelasan Tentang Estrogen - Saat wanita mengalami massa menopause, maka kadar hormon estrogen didalam tubuh seorang wanita akan menurun. Penurunan kadar estrogen wanita bisa memicu gejala-gejala yang meliputi keringat berlebihan pada siang ataupun malam hari, kekeringan pada area vagina, dan sensasi rasa panas serta jantung yang berdebar (hot flushes).

Obat estrogen mempunyai manfaat serupa dengan hormon estrogen alami yang diproduksi oleh tubuh. Sebab itu, penanganan gejala-gejala menopause yang berlebihan ini atau mengganggu ini biasanya dilakukan dengan melalui terapi penggantian hormon.

Terapi ini terbagi menjadi dua kategori, yakni terapi estrogen atau terapi kombinasi estrogen dan juga progesteron. Terapi estrogen ini diberikan pada si pasien yang sudah menjalani sebuah operasi pengangkatan rahim. Sedangkan terapi kombinasi estrogen digunakan untuk pasien yang sekiranya masih mempunyai rahim.

Selain untuk meredakan gejala-gejala menopause, obat tersebut ini juga bisa mencegah tulang keropos atau osteoporosis pada seorang wanita.

Tentang Estrogen


  • Golongan = Hormon sintetis
  • Kategori = Obat resep
  • Manfaat = Terapi penggantian hormon
  • Dikonsumsi oleh = Orang dewasa
  • Bentuk Obat = Tablet, obat oles, dan koyo, kapsul


PERINGATAN:

  • Untuk wanita yang sedang hamil atau juga sedang menyusui dilarang untuk menggunakan obat estrogen.
  • Obat ini tak boleh digunakan oleh anak-anak.
  • Harap berhati-hatilah bagi yang usianya diatas 60 tahun, diduga atau pernah mengidap kanker rahim, kanker payudara atau juga kanker lain yang sensitif terhadap estrogen, mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengidap jenis-jenis kanker sensitif terhadap estrogen, menderita gangguan penggumpalan darah, terapi hormon tiroid, gangguan ginjal, asma, gangguan hati, epilepsi, diabetes, lupus, batu empedu, hipertensi, porfiria, migrain atau sakit kepala yang cukup parah dan lain sebagainya.
  • Jangan menghentikan pemakaian estrogen secara tiba-tiba tanpa adanya konsultasi dengan dokter.
  • Jika terjadi reaksi alergi (overdosis), maka segera hubungi dokter.


Dosis Estrogen

Dosis umum pemakaian estrogen untuk terapi pergantian hormon yaitu 0,3 mg. Tetapi, dosisi bisa berbeda-beda dan akan tergantung pada bentuk obat yang digunakannya, tujuan penggunaannya serta kondisi si pasien itu sendiri. Dokter umumnya akan memberikan dosis yang terendah efektif untuk kondisi si pasien. Takaran kemudian disesuaikan dengan perkembangan kondisi si pasien.

Mengkonsumsi Estrogen dengan Benar

Gunakanlah estrogen sesuai anjuran dokter, dan jangan lupa untuk membaca tulisan keterangan di kemasannya. Jika mengkonsumsi tablet, obat oles, koyo atau kapsul estrogen, pasien sebaiknya meminum obat estrogen pada jam yang sama setiap hari guna memaksimalisasi efeknya.

Bagi yang memakai obat oles estrogen, oleskan obat tersebut dibagian perut atau paha sebanyak satu kali saja dalam sehari. Jangan lupa untuk mencuci tangan anda sebelum dan setelah pengolesan. Hindari bagian yang sudah di olesi dari air setidaknya selama kurang lebih satu jam. Jika anda lupa memakai estrogen, tapi sebelum lewat 12 jam dari jadwal sebelumnya, maka segera oleskan. Tetapi jika sudah lebih dari 12 jam, maka tunggu jadwal berikutnya saja.

Sementara itu, estrogen yang berbentuk koyo sebaiknya ditempelkan dibagian pinggang ke bawah. Hindarilah menempelkan koyo pada bagian yang sama secara terus-menerus untuk menghindari iritasi pada kulit.

Jangan mengoleskan ataupun menempelkan obat koyo estrogen pada payudara dan sekitarnya. Hindari juga kulit yang luka atau lecet.

Pemantauan kondisi si pasien secara teratur oleh sang dokter juga sebaiknya dilakukan untuk mewaspadai resiko kanker rahim, kanker payudara dan juga kanker ovarium. Pemereiksaan rutin ini minimal satu kali dalam setahun juga disarankan bagi para pasien yang menggunakan obat estrogen bentuk apapun dalam jangka panjang.

Selama menggunakan estrogen, si pasien wanita akan dianjurkan untuk rutin memeriksakan diri, apakah terdapat benjolan di payudaranya, maka segera menghubungi dokter jika terjadi pendarahan yang abnormal dari vagina dan menjalani tes pap smear.

Estrogen sendiri berpotensi meningkatkan kadar gula didalam darah. Sebab itulah, pengidap diabetes yang menjalani pengobatai seperti ini dianjurkan untuk lebih sering memeriksakan diri kesehatannya.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Estrogen

Semua obat tentu saja memiliki efek samping, termasuk juga obat estrogen. Beberapa efek samping yang umumnya terjadi ketika menggunakan obat jenis estrogen ini meliputi:

  • Mual
  • Pusing atau sakit kepala
  • Muntah
  • Kram perut atau kaki
  • Mata kering
  • Ruam
  • Perut kembung
  • Nyeri pada payudara
  • Berat badan naik atau turun
  • Perubahan gairah seks atau emosi


Segeralah hentikan pemakaian estrogen dan cepat hubungi dokter jika mengalami efek samping yang serius, misalnya seperti sesak napas atau sakit dada yang muncul dengan secara tiba-tiba, sakit kepala yang cukup parah, batuk berdarah, pembengkakan atau nyeri dibagian kaki dan sakit kuning.

Nah, semoga bermanfaat informasi tentang Penjelasan Tentang Estrogen ini. Mudah-mudahan ulasan yang dibahas bisa bermanfaat banyak bagi masyarakat umum. Terima kasih banyak...

Sumber : www.obatherballadyfem.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar